SOLOPOS.COM - Ilustrasi Taman Sriwedari Solo (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO — Pengelola Taman Hiburan Remaja (THR) Sriwedari menggalang dana untuk membantu para pengungsi korban letusan Gunung Kelud. Aksi sosial itu dilakukan dengan menyediakan tiga kotak sumbangan di depan loket masuk dan menaikkan harga tiket untuk pertunjukan dangdut yang paling banyak penontonnya.

Salah satunya terlihat dari pertunjukan dangdut bersama Orkes Melayu Egaria asal Klaten yang digelar di taman hiburan setempat, Rabu (19/2/2014). Dengan bintang tamu utama pedangdut Pantura yang tengah naik daun, Norma Silvy, sekitar 1.000 orang menonton pertunjukan yang digelar malam itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiket pertunjukan dangdut khusus hari itu berbeda dengan pertunjukan reguler. Pengelola menerapkan tarif Rp10.000/orang, padahal pada hari biasa, tiket masuk ke taman hiburan itu dibanderol Rp8.000.

Ekspedisi Mudik 2024

Show Programer THR Sriwedari, Retnosari Ariani, mengutarakan tarif sengaja dinaikkan untuk memberikan bantuan bagi pengungsi erupsi Gunung Kelud yang sebagaian masih tertahan di pengungsian. “Khusus hari Rabu malam saja. Dangdut kan peminatnya besar. Kami ingin menggerakkan kepedulian penonton juga,” terang perempuan yang akrab disapa Anik, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (20/2/2014) siang.

Anik menuturkan aksi filantropi ini sudah dilaksanakan pasca-erupsi Gunung Kelud pada Sabtu (15/2) lalu. Namun penggalangan dana ini, lanjutnya, tidak bisa maksimal lantaran pengunjung tempat hiburan ini anjlok sekitar 50%.

“Pengunjung masih ada. Tapi anjlok sampai 50%. Kemungkinan masih sibuk enggan keluar rumah setelah hujan abu tempo hari. Tapi dari penggalangan dana sejak Sabtu lalu sudah terkumpil sekitar Rp3 juta,” bebernya.

Menurut Anik, perwakilan pengelola THR Sriwedari pada Rabu (19/2) malam telah bertolak ke Kediri untuk menyalurkan bantuan yang telah terkumpul. “Tim kami sudah ada yang bergerak ke Kediri untuk menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok pengungsi. Selain itu, perwakilan kami juga meriset kebutuhan pengungsi yang ada di sana,” katanya.

Anik mengungkapkan penggalangan dana ini akan terus dilakukan hingga situasi pengungsi di Kediri sudah membaik. “Rencananya jalan terus, belum tahu sampai kapan. Kami lihat situasi dan kondisi,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya