SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Masa tanggap darurat abu vulkanik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai dampak letusan Gunung Kelud di Jawa Timur telah berakhir pada Kamis (20/2/2014). Meski demikian, proses pembersihan abu vulkanik tetap dilanjutkan.

Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Didik Purwadi mengatakan tidak diperpanjangnya masa tanggap darurat itu, bukan berarti semangat gotong royong warga untuk membersihkan lingkungannya dari abu turut berakhir pula.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam rapat bersama unsur Pemerintah Kota/Kabupaten di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Kamis(20/2/2014), diputuskan agar warga dengan kebersamaan diimbau tetap melakukan kegiatan bersih-bersih pada Sabtu dan Minggu.

Untuk mempermudah pengangkutan karung abu vulkanik, Didik mengatakan melalui anggaran tanggap darurat total sebesar Rp1,9 miliar telah dibelanjakan angkong, alat pengangkut pertukangan yang memiliki roda dan dapat didorong. Warga diminta menaruh karung-karung di tempat strategis.

Prasetya Budi Laksana, Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD DIY mengatakan sudah mendistribusikan dua kali ratusan angkong ke BPBD kota/kabupaten. Pada tahap pertama ada 250 angkong, pada tahap kedua terdapat 500 angkong.

“Warga bisa mengambilnya ke BPBD di masing- masing kota/kabupaten,” ungkapnya. “Untuk memaksimalkan pengangkutan, kami juga menerima aduan warga. Silahkan menelepon ke 8300700.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya