SOLOPOS.COM - Asap putih tebal yang keluar gunung Kelud terlihat dari 6 kilometer di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud di Dusun Margomulyo, Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jatim, Sabtu (15/2/2014). Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Hendrasto pascadua hari meletusnya Gunung Kelud masih tetap berstatus awas. (JIBI/Solopos/Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, KEDIRI – Gunung Kelud meletus Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Kubah lava kini tak ditemukan lagi di Kelud pascaerupsi Kamis lalu.

Sebuah kubah lava terbentuk saat Gunung Kelud terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Tahun 2007, kini tak bisa ditemui lagi.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Kubah lava yang tercipta di danau kawah itu telah pecah dengan meletusnya Gunung Kelud pada Kamis lalu.

Kubah Lava yang disebut warga sebagai anak Gunung Kelud itu awalnya adalah danau kawah yang terjadi pada November 2007 ketika Kelud menggeliat. Danau tersebut menjadi salah satu andalan pariwisata Kabupaten Kediri

“Kubah lava hilang sekarang, diameter lubang letusan 400 meter,” kata Kabid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Gede Swastika kepada Detikcom, Sabtu (15/2/2014).

Kubah Lava itu sesuai data yang didapat memiliki volume 16 Juta meter kubik dan ketinggian dasar 1.114 m dpl. Kini gunung setinggi 1.731 m dpl kembali memiliki kawah.

Mengenai jumlah volume material yang dimuntahkan Gunung Kelud pada Kamis malam, Gede belum bisa menyebut angka pastinya. “Diperkirakan 100 juta meter kubik, tapi ini tim sekarang sedang melakukan pemetaan volumenya,” terang Gede.

Sementara hingga Sabtu gunung api yang berada di perbatasan Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang menunjukkan tren ke arah normal.

“Sampai sore ini hanya kepulan asap putih, uap dan disertai abu tipis saja,” jelasnya.

Gede memastikan aktivitas Gunung Kelud yang meletus Kamis (13/2/2014) malam itu kini sudah melemah aktivitas. Data yang terekam juga menunjukkan tren pelemahan.

“Tidak terekam gempa vulkanik, dangkal atau dalam sejak meletus,” kata Gede.

Letusan Kelud ini juga tidak membuat kerusakan bagi Pos Pantai Kelud di Desa Sugihwaras yang hanya berjarak 8 Km.

“Material kasar jatuhnya di sekitar Kelud saja, pos kena batu-batuan kecil kok. Kalau abu itu terbawa terbang ke mana-mana hingga ke Jawa Barat,” kata Gede.

Perlu diketahui, Kelud sebelum meletus menunjukkan aktivitas yang peningkatannya luar biasa.

Data yang terekam di Pos Pantau di Desa Margomulyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, pada Kamis (13/2/2014) pukul 12.00-18.00 terjadi 190 gempa vulkanik dalam, 442 gempa vulkanik dangkal, Low Frekuensi 26 dan suhu kawah 57,3 Celsius. Dan enam jam, Kelud mengalami gempa tremor terus menerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya