SOLOPOS.COM - Waka Polres Kediri Kompol Alvian menggendong seorang lansia saat simulasi evakuasi warga lereng Gunung Kelud, di Desa Sugihwaras, Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/2). Simulasi tersebut di lakukan agar masyarakat yang tinggal di lereng gunung kelud tidak panik saat erupsi letusan gunung kelud dan tidak takut saat petugas Kepolisian, TNI dan petugas PMI melakukan evakuasi warga untuk mengungsi. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Solopos.com, SOLO—Warga Soloraya merasakan gemuruh bersamaan dengan letusan gunung Kelud. Dentuman Gunung Kelud terasa hingga di sejumlah wilayah di Soloraya. Suara mirip ledakan bom besar diikuti menyerupai suara petir didengar oleh warga.

Banyak warga di yang merasakan getaran dan mendengar suara dentuman tersebut.  Seperti disampaikan salah satu warga Jl.Salak, Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Suyardi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Suara seperti gemuruh petir terdengar sangat kencang, bahkan sampai kaca rumah bergetar. Warga pun berhamburan keluar rumah karena panik,” kata Suyardi.

Hal senada juga disampaikan warga Gentan, Sukoharjo, Septiyantoro. “Kami sempat panik dan semua warga pada keluar rumah karena mengira ada gempa,” kata dia.

Di Gentan, meletusnya Gunung Kelud ini terasa hingga menggetarkan kaca-kaca rumah dalam waktu yang cukup lama. “Lima menit, berhenti sebentar, mulai lagi ada tiga menit. Yang paling terasa itu, getaran dan adanya suara gemuruh seperti gemuruh petir.”

Camat Nguter, Sukoharjo, Setiaji Nugroho, mengatakan kepanikan warga akibat suara dentuman yang cukup lama hanya terjadi sebelum munculnya berita di televisi terkait meletusnya Gunung Kelud.

“Ya tadi warga sempat banyak yang keluar rumah. Ada suara dentuman dan getaran sampai menggetarkan kaca rumah, tapi begitu muncul berita di televisi, suasana kembali kondusif.”

Bambang Aris warga Gentan lainnya mengatakan bebarengan dengan suara gemuruh itu pintu rumahnya juga ikut bergoyang.

Di Gunungkidul bahkan warga panik dan memukul kentongan sebagai tanda bahaya. ”Getarannya sangat terasa dan suara gemuruh terdengar terus,” kata Okta Dita Setyawati, warga Jlantir, Gedangrejo, Karangmojo Gunungkidul.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTKG) Subandriyo mengatakan meski jika nanti meletus dahsyat, maka DIY kecil kemungkinan akan mendapatkan efek langsung. Kemungkinan besar hanya akan merasakan abu. ”Itupan jika anginnya ke arah barat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya