SOLOPOS.COM - ilustrasi gunung meletus (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO – Letusan Gunung Kelud yang terjadi sejak Kamis (13/2/2014) malam telah merusak beberapa seismograf yang terpasang di sekitar gunung tersebut. Dari lima seismograf yang biasa merekam gempa dan aktivitas Gunung Kelud, kini tinggal satu unit yang masih berfungsi.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, mengungkapkan, empat seismograf yang terpasang kini sudah rusak dan tidak bisa lagi dipakai. “Yang empat sudah almarhum, ini tinggal satu dan masih bisa dimaksimalkan,” kata Hendrasto saat diwawancarai Metro TV, Jumat (14/2/2014) petang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski tinggal tersisa satu unit, seismograf ini masih mampu dipakai untuk memantau aktivitas gempa vulkanik di Gunung Kelud. Hendrasto mengungkapkan saat ini seismograf masih terus merekam gempa dan tremor. “Yang melegakan, gempanya low frequency, bukan high frequency. Jadi dampaknya tidak besar,” lanjutnya.

Menurut Hendrasto, letusan Gunung Kelud kali ini merupakan lanjutan dari aktivitas gunung tersebut pada 2007 lalu. Seperti diketahui, pada 2007 masyarakat di lereng gunung ini sudah bersiap untuk menghadapi letusan. Namun letusan itu tidak terjadi dan hanya menimbulkan sebuah kubah lava besar yang menutup danau kawah. Material dalam kubah lava inilah yang diperkirakan menyumbat saluran magma Gunung Kelud.

“Jadi letusan 2007 ada yang belum sempat dikeluarkan, masih ada yang disimpan. Ada sumbat, jadi sekarang letusan ini ikut melontarkan kubahnya. Letusan ini mirip dengan letusan 1990, bedanya dulu air, ini kubah lava,” jelas Hendrasto.

Selain melontarkan material vulkanik hingga setinggi 17 km dan menyebar hingga ke Jawa Tengah dan Surabaya, letusan kali ini membawa material yang berpotensi merusak. Di radius 5km-10 km dari puncak Gunung Kelud, warga menemukan material letusan berupa campuran batuan, pasir dan kerikil yang volumenya diperkirakan mencapai 200 juta meter kubik. Ukuran kerikil ini bervariasi, mulai dari diameter 5 cm hingga 7 cm.

“Yang jelas radius 10 km masih harus steril, jadi tolong bersabar dulu, apalagi ini baru sehari. Ada asap putih kehitaman, biasanya diikuti hembusan asap maksimal 1000 m yang membawa abu ke barat atau utara.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya