SOLOPOS.COM - Sebuah papan penunjuk dan imbauan kepada pengunjung agar menjaga protokol kesehatan saat berwisata di Gunung Gandu yang terletak di wilayah Dukuh Duren, Desa Pilangsari, Gesi, Sragen, Minggu (28/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Jalan setapak yang tidak rata menjadi pemandangan pertama saat menapaki jalan menuju ke Gunung Gandu yang masuk wilayah Dukuh Duren, Desa Pilangsari, Gesi, Sragen.

Dua orang pemuda, Aji dan Nurudin, melangkah dengan menelusuri jalur aliran air dari bukit dengan ketinggian sekitar 300-400 meter di atas permukaan air laut, Minggu (28/11/2021). Bukit itu masih satu barisan pengunungan dengan Gunung Banyak, dan Gunung Tugel yang termasuk deretan Pegunungan Kendeng kuna.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Aji dan Nurudin berjalan hati-hati karena jalannya licin. Jalan itu masih berupa tanah lempung putih yang kanan kirinya ditumbuhi rumput liar. Setelah mendaki sepanjang 50 meter, mereka istirahat sebentar.

Baca Juga: Objek Wisata Sragen, Bukit Gong Bayanan Direvitalisasi

Ada papan yang dibuat para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Siwur Emas Dukuh Duren, Pilangsari. Nama Siwur Emas diambil dari cerita rakyat yang ada di Gunung Gandu itu.

Dua pemuda itu melihat ke atas bukit yang masih cukup tinggi itu. “Jalan yang mudah yang mana mas?” kata Aji kepada Nurudin. Nurudin yang juga anggota Pokdarwis Siwur Emas itu memberi dua alternatif jalan, yang pertama agak jauh tetapi cukup landai dan yang kedua dekat tetapi medannya ekstrem.

Akhirnya mereka memilih jalur sedikit memutar hingga sampai di puncak Gunung Gandu yang pertama. Dari puncak itu terlihat hamparan pemandangan alam yang luas dan eksotis. Saat cuaca cerah dari tempat itu bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu, bahkan bisa melihat Gunung Sindoro dari kejauhan.

Baca Juga: Aplikasi Simpati Diluncurkan, Isinya Informasi Lengkap Soal Wisata Sragen

Dengan angin yang semilir sepoi-sepoi dan rindangnya pepohonan di sekeliling puncak itu menghadirnya ketenangan tersendiri. Sejumlah warga lanjut usia pun ternyata sudah berada di puncak bukit itu.

Mereka masih penasaran dengan mitos batu besar yang konon di bawahnya ada beliknya. “Batu itu lokasinya masih naik lagi ke atas,” kata Nurudin seraya menunjukkan arahnya.

Mereka melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Gandu. Sejumlah warga yang sudah berumur di atas 50 tahun itu mengikuti dari belakang. Mereka menembus hutan jati dengan jalan setapak dan menanjak.

Baca Juga: Ini Dia 2 Desa Wisata Baru di Sragen, Baru Diluncurkan Kemarin

destinasi wisata baru Sragen
Sebuah batu besar yang terletak di puncak Gunung Gandu yang membuat orang penasaran untuk melihatnya di wilayah Dukuh Duren, Desa Pilangsari, Gesi, Sragen, Minggu (28/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Hingga akhirnya mereka tiba di puncak bukit dengan batu besar yang ceritanya ada sebuah belik di bawahnya. Saat dilihat ternyata tidak terlihat belik itu, hanya batu berukuran besar dan tidak beraturan.

“Belik atau sendang itu hanya bisa dilihat oleh orang tertentu karena sumber air itu gaib. Di belik itulah ceritanya ada siwur [gayung air yang terbuat dari tempurung kelapa] yang warnanya menyerupai emas. Dengan cerita itu tempat ini dikenal dengan Siwur Emas,” kata Nurudin.

Sukidi Dulrosit, 59, warga Dukuh Nglojok RT 008, Desa Pilangsari, Gesi, Sragen, ikut melihat langsung batu itu. Mekipun tinggal di Desa Pilangsari, Sukidi baru kali pertama menginjakkan kaki di Gunung Gandu.

Baca Juga: Punya Batik hingga Waterboom, 7 Desa Dirintis Jadi Desa Wisata Sragen

“Rasanya senang bisa sampai di puncak Gunung Gandu. Saya bisa melihat keindahan ciptaan Tuhan. Ya, baru sekali ini bisa sampai puncak. Padahal rumah saya hanya di selatan Balai Desa Pilangsari,” katanya.

Warga Dukuh Tanggung RT 002, Desa Pilangsari, Gesi, Sragen, Supadi, 61, sudah mengenal Gunung Gandu sejak kecil karena saat masih anak-anak sering bermain di puncak Gunung Gandu. Dia menerangka disebut Gunung Gandu karena deretan gunung yang ada di ujung barat [Pegunungan Kendeng Kuna].

“Kalau dari timur itu masih satu deret dengan Gunung Banyak, Gunung Tugel, lalu Gunung Gandu ini. Kalau cerita siwur emas, ya baru kali ini mendengarnya,” jelasnya.

Baca Juga: Disporapar Sragen Beberkan Kunci Kesuksesan Desa Wisata

Kepala Desa Pilangsari, Gesi, Sragen, Ahmad Munadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu, menerangkan puncak Gunung Gandu yang ada batu besarnya dan ada siwur emas itu merupakan tempat pertapaan atau orang menyepi.

Di atas gunung itu ada batu besar dan konon ada sendangnya. “Cerita warga di Dukuh Duren ini ada siwur dari emas. Kalau ada orang yang mengalami keterbelakangan mental bisa sembuh di puncak gunung itu. Gunung itu dikenal dengan sebutan Gunung Gandu Siwur Emas,” jelasnya.

Munadi melanjutkan sejak Pokdarwis dibentuk dua tahun lalu oleh pemuda setempat maka Gunung Gandu mulai dibuka untuk wisata alam. Dia menerangkan para pemuda merintis pembukaan gunung itu untuk umum.

Baca Juga: Jembatan Gantung Anyar Jadi Akses Utama Desa Wisata Kadipiro Sragen



“Dulu digunakan untuk upacara bendera. Pada 17 Agustus lalu sempat mau diadakan upacara tetapi karena masih PPKM Level 3 maka diurungkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya