SOLOPOS.COM - Gunung Ile Ape. (Bisnis-Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan BPBD Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 2.782 jiwa mengungsi. Pengungsian dipicu erupsi Gunung Ili Lewotolok atau Gunung Ile Ape, Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 Wita. Pengungsi yang dipusatkan di enam titik itu berasal dari 17 desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT.

Raditya Jati, dokter yang juga kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulisnya menyebutkan adapun enam titik pengungsian tersebut berada di Kantor Bupati lama sebanyak 2.029 jiwa, Aula Ankara 32 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 228 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 228 jiwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan laporan sementara, pola pengungsian Gunung Ili Lewotolok disesuaikan seperti pola pengungsian Gunung Merapi, dengan mengutamakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Jerapah Putih Terakhir Bertahan di Kenya

Gunung Ili Lewotolok erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi ± 4.000 m di atas puncak atau ± 5.423 m di atas permukaan laut. Menurut laporan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.

Status Jadi Siaga

Menyusul terjadinya erupsi dan adanya perkembangan gejala vulkanologi, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dari Level II atau ‘Waspada’ menjadi Level III atau Siaga. Adapun peningkatan status ini ditetapkan pada 29 November 2020, pukul 13.00 waktu setempat.

Setelah menetapkan kenaikan status tersebut, PVMBG kemudian memberi rekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilomater dari kawah puncak.

Ini 10 Cara Fengsui Atur Taman Rumah

Untuk mengurangi dampak kesehatan dari sebaran abu vulkanik yang ditimbulkan dari aktivitas erupsi, maka diimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selanjutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung ini mengantisipasi adanya potensi ancaman bahaya lahar dingin, terlebih apabila terjadi hujan deras di kawasan kawah dan puncak gunung.

Kemudian bagi seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata dengan tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya. Seluruh masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak-pihak berwajib dan instansi terkait.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya