SOLOPOS.COM - Wisatawan menyaksikan letusan Gunung Agung dari Pantai Jemeluk, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Pelaku pariwisata di Lombok diimbau tidak ugal-ugalan menghadapi turis yang ke sana karena Gunung Agung Bali meletus.

Solopos.com, MATARAM — Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Faozal menyatakan akan mengimbau industri pariwisata di Pulau Lombok untuk tidak aji mumpung atas kondisi paska erupsi Gunung Agung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saran dan anjuran Pak Menteri Arief Yahya akan kami teruskan ke kawan-kawan industri. Kami akan menawarkan promosi, tour, agar bisa memperkenalkan keunggulan destinasi Lombok,” ujar Faozal di Mataram, Senin (27/11/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Bandara Ngurah Rai Bali tutup 18 jam mulai pukul 06.00 Wita pada Senin. Sebaliknya, Bandara International Lombok (LIA) telah dibuka setelah sehari sebelumnya 26 November ditutup karena abu vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan besar wisatawan akan ke Lombok untuk mengejar pesawat yang bisa membawa mereka ke kota atau negara asalnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menekankan agar Lombok juga berempati dengan memberikan kemudahan dan pelayanan kepada para wisatawan tersebut.

“Mereka adalah calon-calon customers loyal, jika industri berempati dengan mereka, di saat mereka sedang membutuhkan pertolongan. Jika mereka justru diperlakukan tidak wajar, mereka akan antipati. Dan, mereka bisa bercerita viral di media sosial yang tidak menguntungkan bisnis pariwisata di Lombok ke depan,” ujar Arief.

Beberapa langkah strategis yang diharapkan Arief muncul dari industri pariwisata Lombok antara lain diskon akomodasi, seperti hotel, resort, homestay, penginapan, yang diharapkan bisa lebih dari 50%.

“Lebih besar, lebih bagus, agar wisatawan merasa tidak ‘dimanfaatkan’. Mereka sudah susah, karena jadwal pulang mereka tidak lancar karena bencana,” ujar Arief.

Lebih lanjut, industri diminta untuk memberikan layanan transportasi gratis dari hotel ke bandara. Bahkan, jika wisatawan membeludak, industri dan pemerintah daerah harus menyiapkan hiburan apa saja yang membuat wisatawan nyaman.

“Beri atraksi yang membuat mereka merasa nyaman. Sekaligus promosi budaya Lombok yang bisa mengundang mereka datang lagi,” ujar Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya