SOLOPOS.COM - Petugas maskapai penerbangan memberi penjelasan kepada warga negara asing di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Senin (27/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Transaksi perhotelan senilai Rp243 miliar di Bali menguap akibat penutupan bandara Ngurah Rai menyusul Gunung Agung meletus.

Solopos.com, DENPASAR — Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memperkirakan senilai Rp243 miliar transaksi yang hilang lantaran ditutupnya Bandara Ngurah Rai.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana, mengatakan dalam sehari setidaknya ada 18.000 wisatawan yang datang ke Bali. Dengan ditutupnya Bandara Ngurah Rai, artinya sejumlah wisatawan tersebut tidak bisa masuk ke Bali.

Sementara, dalam sekali kunjungan, yang berlangsung selama 3-4 hari, 1 orang wisatawan bisa melakukan transaksi sebanyak Rp13,5 juta. “Tapi kita tidak lagi memperhitungkan kerugian sekarang, yang kita fokuskan adalah bagaimana pelayanan ke wisatawan in house saat ini,” katanya, Selasa (28/11/2017).

Dia menyebutkan, dari keseluruhan nilai transaksi ini, sebanyak 65% digunakan untuk bertransaksi di hotel maupun food and beverage.

Karena itu, dia mengharapkan agar wisatawan tidak melakukan pembatalan kunjungan ke Bali melainkan hanya menunda sampai bandara bisa beroperasi lagi. “Kita mengharapkan wisatawan mengubah schedule-nya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya