SOLOPOS.COM - Sutarto, mantan pengacara Yulianto pelaku pembunuhan berantai tujuh orang di Kartasura, Sukoharjo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Terbongkarnya kasus pembunuhan berantai dengan tujuh korban oleh Yulianto, sang Jagal Kartasura, Sukoharjo, Agustus 2010 lalu, berawal dari kecurigaan istri pelaku.

Istri Yulianto, Mul, curiga saat melihat ada gundukan tanah di dalam rumah Yulianto di Pucangan, Kartasura. belakangan diketahui di bawah gundukan tanah itulah jasad Kopda Santoso, anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, dikubur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, Mul yang curiga dengan gundukan tanah itu sempat bertanya kepada suaminya, Yulianto. Namun bukan jawaban yang dia dapat, tapi amarah dari sang suami.

Waduh! Gara-Gara 1 Orang Ngeyel, 14 Warga Tasikmadu Karanganyar Positif Covid-19

Mul juga curiga karena suaminya memakai sepeda motor milik Kopda Santoso. Mul lantas bercerita mengenai hal itu kepada anggota Kopassus. Hal ini mengawali terbongkarnya kasus pembunuhan oleh si Jagal Kartasura, Sukoharjo, itu.

“Istri Yulianto bertanya kepada suaminya, tapi Yulianto marah-marah. Akhirnya istri Yulianto diam. Pada waktu Yulianto pergi, istrinya menemui kenalannya yang seorang anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan dan teman Kopda Santoso,” tutur Sutarto, mantan penasihat hukum Yulianto, kepada Solopos.com, Senin (24/8/2020).

Mendapat laporan itu anggota Kopassus langsung mendatangi rumah Yulianto dan mengecek gundukan dimaksud. Setelah ditemukan adanya gundukan mencurigakan di dalam rumah Yulianto, Kopassus melaporkan kejadian itu ke Polsek Kartasura.

Aneh! Sudah 10 Tahun Lebih Jadi Ikon, Tak Ada Yang Tahu Nama Resmi Patung di Krisak Wonogiri Ini

Gundukan Dekat Dapur

Tapi oleh Polsek, Kopassus diarahkan ke Polres Sukoharjo. Setelah mendapat laporan tersebut, Polres Sukoharjo menerjunkan tim untuk membongkar gundukan itu.

Benar saja, di balik gundukan tanah itu ditemukan jasad Kopda Santoso di kedalaman sekitar 50 sentimeter. “Saat bersamaan Yulianto sudah diamankan pihak Kopassus agar tidak melarikan diri,” urai Sutarto menceritakan kronologi pengungkapan kasus jagal Kartasuran, Sukoharjo, itu.

Setelah ditemukan jasad Kopda Sutarto di rumah Yulianto, Kopassus menyerahkan sang jagal ke kepolisian. “Saat itu kondisi lantai rumah Yulianto belum diplester, masih tanah,” kata dia.

Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Istri Korban yang Pertama Dihabisi

Sutarto mengaku tidak tahu persis sebutan ruangan tempat jasad Kopda Santoso korban kasus pembunuhan oleh jagal Kartasura, Sukoharjo, itu. Tapi seingat dia lokasinya dekat dapur. Pakaian dan dompet Kopda Santoso masih utuh.

Dari ditemukannya jasad Kopda Santoso kasus ini lantas berkembang dengan terbongkarnya korban-korban pembunuhan lain oleh Yulianto.

Total ada tujuh korban yang dihabisi Yulianto dengan motif jengkel karena utang piutang. “Terbongkarnya pembunuhan tujuh korban diawali ditemukannya jasad Kopda Santoso,” papar dia.

Akibat perbuatannya, Yulianto divonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya