SOLOPOS.COM - Penandatanganan MoU Penyediaan Layanan Onshore Power Supply di pelabuhan oleh Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi, dan Direktur Eksekutif INSA, Estu Prabowo, di Bali pada Selasa (18/10/2022). (Istimewa)

Solopos.com, BALI — PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group dan Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) berperan aktif dalam upaya mengurangi emisi karbon dari aktivitas kapal di dermaga.

Upaya mengurangi emisi karbon diawali melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pelindo Group dengan INSA.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penandatanganan MoU Penyediaan Layanan Onshore Power Supply di pelabuhan dilakukan Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi, dan Direktur Eksekutif INSA, Estu Prabowo, di hadapan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha Tjahyagama, Komisaris Utama dan Direktur Utama Pelindo di Bali, Selasa (18/10/2022).

MoU tersebut ditandatangani di sela-sela kegiatan The Business Matching Forum G20 yang diselenggarakan Kementerian BUMN di Bali. Acara tersebut merupakan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi, mengatakan penandatanganan MoU ini menandai keterlibatan pelabuhan dan perusahaan pelayaran untuk berperan aktif dalam upaya mengurangi emisi karbon dari aktivitas kapal di dermaga.

Baca Juga : Wow, Pelindo Jadi Terminal Peti Kemas Terbesar Ke-8 Dunia

Selain penandatanganan MoU, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan Surat Edaran (SE) yang ditandatangani Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kepada INSA. SE tersebut menjadi bentuk dukungan implementasi layanan Onshore secara lebih luas di pelabuhan.

Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan memberikan dukungan melalui penerbitan SE untuk Penggunaan Listrik Darat atau Onshore Power Connection (OPS).

“Penandatanganan MoU ini menandai komitmen dan kolaborasi dunia pelayaran mulai dari pemerintah yaitu Kementerian Perhubungan, Pelindo selaku Badan Usaha Pelabuhan, serta INSA untuk secara bersama-sama melakukan dekarbonisasi di pelabuhan,” ujar Prasetyadi.

OPS adalah layanan listrik darat untuk kapal-kapal yang sedang bongkar muat di pelabuhan/terminal untuk menggantikan peran mesin bantu yang digunakan kapal saat bersandar. Dengan demikian OPS menggantikan penggunan BBM fosil.

Baca Juga : PLN dan Pelindo Sepakati Layanan Listrik Shore Connection di Pelabuhan

Selain memberikan manfaat untuk lingkungan, layanan ini juga memberikan efisiensi biaya BBM bagi perusahaan pelayaran. Rata-rata sekitar Rp8,2 juta rupiah/shipcall atau Rp2,26 miliar per kapal per tahun.

Penggunaan OPS ini langkah Pelindo mewujudkan green port dengan mengurangi emisi karbon dan efek gas rumah kaca di sektor pelabuhan. Dengan menerapkan OPS, lanjutnya, mampu mengurangi emisi (Gram) di pelabuhan/terminal saat kapal bersandar hingga 75%-93%.

Sebagai informasi, pengurangan emisi gas buang oleh kapal sangat ditentukan kategori mesin serta tahun pembuatan mesin bantu kapal. Sehingga, nilai efisiensi di masing-masing terminal berbeda bergantung dari kapal yang bersandar.

Baca Juga : Resmi Merger, Pelindo Jadi Operator Peti Kemas Kelas Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya