SOLOPOS.COM - Maket rel layang Joglo, Banjarsari, Solo. (Solopos-Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Minimnya aktivitas pembangunan Rel Layang Joglo yang berada di Kecamatan Banjarsari, Solo, tidak lepas dari pembebasan lahan yang belum rampung.

Selain itu, teknologi yang digunakan juga jauh lebih modern, sehingga tidak dibutuhkan banyak aktivitas alat berat nantinya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal tersebut diungkapkan oleh Camat Banjarsari, Beni Supartono, saat ditemui Solopos.com pada Sabtu (28/5/2022). Pihaknya masih mengurus pembebasan lahan. Selain itu konstruksi yang digunakan sedikit berbeda, sehingga nantinya akan minim penggunaan alat berat.

“Jadi saat ini fokusnya adalah pembebasan lahan dan memberikan kepastian kepada masyarakat mengenai ganti untung yang disiapkan. Nantinya, berdasarkan gambar yang kami terima, rata-rata [kosntruksinya] adalah pabrikasi. Selain itu kebutuhan strukturnya juga sedikit karena relnya di atas. Jadi konstruksinya lebih sedikit, jadi mungkin loading barang pabrikasi langsung pasang, jadi tidak ada aktivitas pembangunan yang terlalu banyak,” ujarnya.

Dalam pantauan Solopos pada Sabtu, aktivitas di lokasi pembangunan rel layang Joglo masih minim. Terdapat beberapa alat berat maupun tumpukan kerikil di sebelah Selatan rel, namun tidak ada aktivitas berarti.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Belum Tuntas, Pembangunan Rel Layang Joglo Tersendat

Pembangunan Rel Layang (elevate rail) Kereta Api Joglo ditargetkan rampung pada 2024. Dikutip dari laman Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap pembangunan rel layang Joglo rampung tepat waktu pada 2023, sebelum masa jabatannya berakhir.

Ia meminta kepala organisasi perangkat daerah terkait, camat, dan lurah di wilayah terdampak pembangunan rel layang ikut mengawal jalannya pembangunan. Mulai dari peletakan batu pertama hingga penyelesaiannya.

“Proyek harus dikawal para camat dan lurah terdampak proyek, karena pembangunan rel layang tersebut sangat kompleks dan butuh waktu lama dalam penyelesaiannya. Semua harus on time, dikawal pekerjaannya sampai selesai, karena masa jabatan wali kota dan wakil wali kota hanya sampai 2024,” ucap Gibran.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

BSI Bukukan Laba Rp1,71 Triliun Kuartal I 2024

BSI Bukukan Laba Rp1,71 Triliun Kuartal I 2024
author
Rohmah Ermawati Selasa, 30 April 2024 - 12:22 WIB
share
SOLOPOS.COM - Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam press conference paparan kinerja triwulan I 2024, melalui zoom meeting, Selasa (30/4/2024). (Solopos.com/Galih Apriia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan kinerja positif tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak kinerja yang impresif,” kata Hery Gunardi, dalam press conference paparan kinerja triwulan I 2024, melalui zoom meeting, pada Selasa (30/4/2024).

Pencapaian positif BSI didorong oleh pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh pesat, yaitu 10,43% year on year (yoy) mencapai Rp297 triliun yang didominasi oleh dana murah.

Koran Solopos

Hery menguraikan tabungan tumbuh 8,75% dan giro tumbuh hingga 10,52%, menurutnya pencapaian tersebut pun berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat 5 secara nasional dari sisi penghimpunan tabungan.

Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal I/2024 mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89% (yoy). Dari nilai tersebut, sebesar 54,62% disalurkan pada segmen consumer.

Sebesar 27,81% disalurkan ke segmen wholesale dan 17,56% ke segmen retail. Pada segmen konsumer sendiri, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan hasanah card.

Emagazine Solopos

Adapun untuk pembiayaan berkelanjutan, pihaknya telah menyalurkan Rp59,2 triliun yang didominasi oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp46,6 triliun, sustainable agriculture Rp4,9 triliun, energi terbarukan Rp0,9 triliun, dan proyek green lainnya sebesar Rp0,6 triliun.

Pada kuartal I/2024, BSI mencatat aset sebesar Rp358 triliun tumbuh 14,25% dengan return on asset (ROA) 2,51%, return on equity (ROE) 18,30%, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05% dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01% serta cash coverage 196,61.

Lebih lanjut Hery mengatakan seiring dengan konsistensi dan komitmen untuk melakukan level up menjadi beyond sharia banking, BSI terus mendorong peningkatan layanan digital.

Interaktif Solopos

Hery mengaku BSI juga agresif meningkatkan merchant quick response code Indonesian standard (QRIS) untuk transaksi pembayaran. Hingga Maret 2024, Jumlah merchant QRIS mencapai 320.000 merchant atau naik 80,84%, dengan jumlah transaksi mencapai 5,85 juta senilai Rp551 miliar.

Untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah yang belum terdapat layanan bank sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi mikro, BSI terus memperluas jaringan BSI Agen. Hingga dengan Maret 2024 jumlah BSI agen mencapai 91.000 agen dengan total 5,7 juta transaksi dan volume Rp13,2 triliun.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Layani Kredit Kece dan Umi, Agen BRILink Turut Dorong Warga Kembangkan Usaha

Layani Kredit Kece dan Umi, Agen BRILink Turut Dorong Warga Kembangkan Usaha
author
Ika Yuniati Selasa, 30 April 2024 - 12:03 WIB
share
SOLOPOS.COM - Hingga paruh pertama 2023 jumlah AgenBRILink sudah mencapai 666.038 agen yang tersebar di 59.205 desa atau meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. (Istimewa/BRI).

Solopos.com, SOLO – Produk kredit atau pinjaman ultra mikro milik BRI dengan nama Kredit Cepat (Kece) menjadi tumpuan sejumlah pelaku usaha kecil yang butuh modal tanpa agunan. Salah satunya dirasakan oleh Ika Puji Hastuti, 42.

Perempuan asal Jaten, Karanganyar, ini sehari-hari membuka usaha camilan gorengan di rumahnya. Ia biasanya memproduksi seribuan gorengan untuk kemudian didistribusikan ke sejumlah kantin pabrik dan pedagang eceran lain.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam sehari, Ika, bisa menghabiskan 12,5 kilogram tepung terigu untuk bahan baku utama beragam camilan gorengan yang dibuat. Ada bakwan, tempe goreng, tahu goreng, dan lainnya.

“Kadang kala saya juga menerima pesanan gorengan lain jika memang ada yang butuh,” kata Ika saat diwawancara Solopos.com, Selasa (30/4/2024).

Koran Solopos

Usaha kecil-kecilan itu merupakan warisan orangtuanya. Keluarga Ika menjalaninya sudah hampir 40 tahun. Omzet yang mereka dapatkan mencapai Rp300.000 hingga Rp400.000 per hari.

Sementara saat Ramadan omzet mereka turun drastis karena banyak kantin yang tutup. Sebagai pelaku usaha mikro, Ika, mengakui bantuan pinjaman modal sangat membantu.

Oleh karena itu ia bergabung dengan pinjaman Kece melalui agen BRILink di dekat rumahnya. Ia sudah kali ketiga meminjam modal melalui Kece.

Awalnya Rp8 juta lalu saat ini hanya sekitar Rp5 juta dengan waktu pembayaran selama enam bulan.

Kelebihan kredit Kece yang ia rasakan yakni debitur bisa pinjam tanpa agunan. Sehingga memudahkannya maupun rekan-rekan debitur lain.

Namun, ia berharap jangka waktu pembayaran Kece bisa lebih diperpanjang. Agar tagihan mingguan atau bulanan mereka bisa lebih ringan. Mengingat, pengusaha kecil sepertinya pendapatannya juga tak menentu.

Emagazine Solopos

Sebenarnya, Ika, sempat ingin mencoba pinjam modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI yang memiliki jangka waktu pembayaran lebih lama.

Namun, ia mengurunkan niat tersebut karena tak punya agunan. “Ya banyak manfaatnya. Tapi ya, semoga bisa lebih panjang jangka waktu bayarnya, jangan enam bulan. Biar bisa lebih ringan,” harapnya.

Agen BRILink yang menjadi pemberi rekomendasi pinjaman Kece Ika adalah Ika Etika Nurhandayani, 34. Perempuan yang akrab disapa Tika ini hampir sepuluh tahun menjadi agen BRILink hingga akhirnya dipercaya jadi mitra Usaha Mikro (Umi).

Agen BRILink Tika dengan nama Toko Tika ini buka di wilayah Jaten, Karanganyar, yang tak jauh dari Jalan Raya Solo-Karanganyar. Lokasinya cukup strategis karena dekat dengan jalan besar dan sejumlah pabrik.

Sebagai agen BRILink, ia melayani sejumlah aktivitas perbankan seperti transfer, tarik tunai, setoran bulanan nasabah, hingga pinjaman para nasabah BRI.

Tika mulai sering melayani pinjaman Kece saat pandemi Covid-19.Produk pinjaman yang dilayani di antaranya Kece dan Umi.

Kece merupakan pinjaman mandiri, sementara Umi harus berkelompok maksimal lima orang. Meski bisa memberi rekomendasi pinjaman, Tika, juga tetap didampingi para mantri BRI.

Interaktif Solopos

Para Mantri BRI ini bertugas menindaklanjuti informasi dari Tika kemudian menentukan kelayakan calon debitur.
Tika cukup sukses menggaet debitur Kece maupun Umi.

Saat ini ia memiliki sebanyak 96 anggota dari wilayah Kecamatan Jaten. Mereka rata-rata pinjam Rp5 juta dengan jangka waktu enam bulan.

“Kalau usahanya ya banyak. Ada yang penjual gorengan, ternak ayam, jual sayuran, jual pulsa, dan online shop,” kata Tika.

Sebagai agen BRILink, Tika mendapatkan keuntungan melalui sistem sharing fee dengan BRI dan mengambil keuntungan tunai sesuai dengan ketentuan batas maksimal tarik di agen BRIlink.

Ia mengakui produk Kece dan Umi sangat membantu para debiturnya.

Terlebih bagi mereka yang butuh modal kecil tanpa harus ribet butuh agunan dan syarat lain. Jumlah peminjam biasanya bakal bertambah menjelang momen Lebaran.

Saat momen tersebut banyak pelaku usaha yang butuh suntikan modal tambahan. Namun, jangka waktu pinjamannya hanya tiga bulan. “Seperti Lebaran lalu, tambah sampai 10 orang yang pinjam,” kata dia, Sabtu (20/4/2024).



Kesuksesannya menggaet 96 debitur bukan tanpa usaha. Tika memang cukup aktif bersosialisasi di kampungnya. Ia selalu menjalin komunikasi yang baik dengan warga sekitar hingga mereka percaya meminjam Kece kepada Tika.

Sebaliknya, ia juga menerapkan beberapa aturan tegas agar para debiturnya tak nunggak tagihan.

“Kadang ada yang curhat misal kemungkinan sulit bayar di tagihan selanjutnya. Ya carikan solusi gimana mereka enggak nunggak. Misal saya suruh ikut program tabungan harian,” kata dia.

Dalam wawancara singkat melalui WhatsApp yang dikirim kepada wartawan, Rabu (20/3/2024), Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono, mengatakan agen BRILink sudah ada sejak 2014.

John membenarkan Agen BRILink juga mendukung holding ultramikro di BRI.

Agen dapat mengajukan referral produk-produk dari Pegadaian dan PNM juga sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat di sekitarnya dengan lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya produk Kece maupun Umi.

Lebih dari itu, setiap tahun di aplikasi BRILink selalu ada inovasi untuk pengembangan bisnis keagenan terutama di layanan pembayaran.

Saat ini yang terbaru adalah Agen BRILink dapat melakukan transaksi jual-beli melalui aplikasi Localoka yaitu e-commerce BRI, kemudian.

Awalnya BRILink dibuat untuk mengakomodiasi layanan laku pandai yang berfungsi untuk melayani inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Namun kemudian berkembang menjadi bisnis yang menghasilkan fee based income (FBI) bagi Bank BRI dan meningkatkan kesejahteraan agen-agen BRILink di seluruh Indonesia.

Selama 2023 terjadi 93 juta transaksi di Agen BRILink RO Yogyakarta dengan jumlah FBI yang dihasilkan sebesar Rp 122 Milyar dan total nominal transaksi (sales volume) lebih dari 100 T.

Pada Desember 2023, RO Yogyakarta memiliki 61.309 Agen BRILink. Layanan yang sering dilakukan di Agen BRILink antara lain transfer, tarik dan setor tunai, serta pembayaran BRIVA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ketua Majelis Gereja Jadi Ketua Panitia Halalbihalal Kecamatan Serengan Solo

Ketua Majelis Gereja Jadi Ketua Panitia Halalbihalal Kecamatan Serengan Solo
author
Rohmah Ermawati Selasa, 30 April 2024 - 12:02 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana halalbihalal yang diselenggarakan Forum Silaturahmi Tokoh Agama (Forsitoga) Serengan di pendapa Kelurahan/Kecamatan Serengan, Solo, Senin (29/4/2024). (Istimewa/Uri Christian Sakti Labeti)

Solopos.com, SOLO–Forum Silaturahmi Tokoh Agama (Forsitoga) Serengan menggelar halalbihalal di pendapa Kelurahan/Kecamatan Serengan, Kota Solo, Senin (29/4/2024). Uniknya, Ketua Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Cakraningratan, Hendri Danang Agus Saptiono, menjadi ketua panitia acara tersebut.

Halalbihalal dihadiri sekitar 130 orang yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) dan tokoh masyarakat. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Solo H.M. Mashuri hadir dalam acara tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Agus menjelaskan halalbihalal menjadi tradisi yang dijalankan Forsitoga Serengan setelah hari raya keagamaan. Ketua panitia, lanjutnya, selalu orang yang berbeda agama dari hari raya keagamaan yang berlangsung.

“Setiap hari besar kami sambut dan kami peringati bersama. Ini luar biasa, toleransi dalam kehidupan beragama. Saat acara agama Islam, panitianya dari Kristen, begitu sebaliknya. Juga pemangku dari agama Hindu dan Buddha. Kami bergantian,” jelas dia, Senin.

Koran Solopos

Agus pernah menjadi panitia serupa dalam lingkup RT/RW. Kini Agus menangani acara tingkat Kecamatan Serengan.

Menurut Agus, Forsitoga Serengan berperan dalam menjaga toleransi di Kecamatan Serengan, Solo. Forsitoga Serengan yang dibentuk 2020 eksis dalam berkegiatan.

“Kemarin di Serengan ada masalah dalam lingkup agama dan gesekan. Kami yang ikut terjun mendamaikan semua,” papar dia.

Emagazine Solopos

Agus menjelaskan Forsitoga Serengan membentuk pengurus terdiri dari berbagai tokoh agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu di tingkat kelurahan. Ada sebanyak tujuh kelurahan di Serengan.

“Meski sekarang pergerakannya belum terlalu masif, tapi nanti bila ada masalah-masalah dalam lingkup kelurahan, Forsitoga kelurahan bisa menyelesaikan,” papar dia.

Adapun skor toleransi Kota Solo berada di 10 pada Indeks Kota Toleran (IKT) 2023. IKT adalah studi pengukuran kinerja kota, meliputi pemerintah kota, dan elemen masyarakat dalam mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial.

Interaktif Solopos

Pengukuran IKT yang dilakukan Setara Institute mengkombinasikan paradigma hak konstitusional warga sesuai jaminan konstitusi, hak asasi manusia (HAM) sesuai standar hukum HAM internasional dan tata kelola pemerintahan yang inklusif.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories