Solopos.com, SOLO – Sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang kini tengah naik daun dilaporkan oleh Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) atas penggunaan istilah down syndrome di beberapa episode yang ditayangkan di RCTI. Penggunaan istilah tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan sigma negatif masyarakat terhadap down syndrom.
Menurut laporan yang di-posting di website resmi KPI, POTADS datang bersama dengan beberapa anggotanya yang dipimpin oleh Noni Fadhilah. Noni yang mewakili anggota POTADS lainnya menyatakan keberatan penggunaan istilah penyakit down syndrome di sinetron CHSI yang tayang pukul 19.30 WIB setiap hari tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut mereka, istilah tersebut justru menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat. “Melihat alur cerita saat ini, CHSI menimbulkan pemahaman bagi orang awam, bahwa anak yang lahir menyandang down synrome disebabkan karena suatu dosa, kutukan, karma. Padahal tidak demikian,” kata Noni seperti dikutip dari website kpi.go.id, Selasa (8/7/2014).
Down syndrome disebabkan karena kelainan pada kromosom. Kromosom merupakan serat-serat khusus yang terdapat di dalam setiap sel yang ada pada badan manusia di mana terdapat beberapa bahan genetik yang menentukan sifat seseorang. Down sindrom juga bisa disebabkan oleh penyimpangan kromosom semasa konsepsi.
POTADS meminta kepada lembaga penyiaran atau rumah produksi untuk meluruskan pengertian bahwa down syndrome bukanlah disebabkan karena dosa atau kutukan. Mereka juga meminta agar beberapa sinetron tidak menggunakan kalimat atau kata-kata yang justru dapat menyesatkan pandangan masyarakat mengenai down syndrome.
Setelah mendapat penjelasan mengenai down syndrome, Komisoner KPI Bidang Isi Siaran, Rahmat, menanggapinya dengan respons positif. Ia menyatakan akan segera mengeluarkan surat edaran kepada semua lembaga penyiaran agar tak menggunakan istilah yang dapat menyinggung pihak lain.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
