SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengisi token listrik. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — PT PLN (Persero) siap mengawal program pengalihan kompor berbasis energi import (LPG) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik) atau yang lebih dikenal kompor induksi, sebagai solusi menekan impor dan memperbaiki neraca perdagangan.

Langkah tersebut sebagai respons cepat atas arahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya mengumpulkan jajaran direksi serta komisaris PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) yang meminta program transisi energi dijalankan seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, pasokan dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina turun,” tegas Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antaranews, Jumat (26/11/2021).

Merespons arahan Presiden, PLN berkomitmen siap menjalankan Program Konversi Kompor Induksi dan menggulirkan Program Satu Juta Kompor Induksi.

Baca Juga: Diklaim Lebih Hemat, Segini Harga Kompor Induksi di Market Place

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan dengan cadangan daya yang telah lebih dari 30 persen di hampir seluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi.

“PLN juga siap menggulirkan diskon tambah daya guna mempermudah pelanggan untuk beralih ke kompor induksi,” ujarnya.

Salah satunya saat ini tengah berjalan, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp150.000 melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021 bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.

Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG dan hasil uji coba menunjuklan untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp176, sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp28.500 dari biaya memasak setiap bulan.

Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia Siap Akselerasi Transisi Ekonomi Rendah Karbon

Selain itu, karena ini sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat, PLN juga terus mengampanyekan electrifying lifestyle yang salah satunya penggunaan kompor induksi. “Kami memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kelebihan dan manfaat penggunaan kompor induksi,” kata Bob.

Dari sisi waktu memasak juga lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas.

Hal tersebut memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu dan waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas.

Dari sisi penghematan, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggunaan induksi berpotensi memberikan penghematan Rp60 triliun bagi negara.

“Ini percepatan penekanan impor dalam 5 tahun ke depan, kalau kita bisa ubah minyak tanah ke LPG kenapa ga ubah LPG ke listrik saja,” kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya