SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JOGJA — Aktivitas Gunung Merapi yang meningkat beberapa hari terakhir rupanya ikut memengaruhi cuaca ekstrem di daerah sekitarnya. Hal itu terkait efek material vulkanis yang terlontar ke atmosfer.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta melaporkan efek peningkatan aktivitas Gunung Merapi berupa guguran lava terhadap cuaca. Tersedianya abu vulkanik di atmosfer menambah akumulasi partikel yang mendukung pembentukan uap air.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan aktivitas Merapi tersebut berdampak pada terbentuknya awan cumulonimbus dengan puncak setinggi lebih dari 12 km. “Akhirnya mampu menimbulkan hujan es,” kata Sigit kepada awak media, Kamis (31/1/2019).

Pantauan BMKG, lanjut Sigit, suhu di puncak awan yang mencapai 12 km mencapai -80 derajat. Ketersediaan air yang begitu tebal sampai 9 km dan ketebalan es sampai 3 km di puncak awan ini menyebabkan hujan lebat disertai es pada Selasa (29/1/2019).

Artinya ada korelasi antara aktivitas Merapi dengan peningkatan cuaca di Sleman. “Ini menjadi perhatian kita semua sampai nanti di akhir musim pancaroba di Maret hingga April,” tutupnya.

Sebelumnya, hujan deras disertai angin dan es mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Seyegan, Sleman, Selasa sore. Bahkan, beberapa warganet tampak memposting di sejumlah grup sosial media terkait fenomena tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mlati, Agus Sudaryatno, sebelumnya juga menuturkan fenomena tersebut disebabkan konvergensi/pertemuan masa udara yang kuat pada wilayah tersebut.

“Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya terbentuknya awan-awan konvektif yang tumbuh vertikal dan didukung dengan adanya turbulensi (gerakan udara tidak beraturan atau berputar tidak beraturan akibat perbedaan tekanan atau temperatur), sehingga terjadi hujan es atau hails,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya