SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com,SOLO--Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Surakarta memastikan stok beras tetap aman hingga pertengahan tahun depan. Stok beras keseluruhan sebanyak 11.800 ton per Selasa (1/12/2020).

Pemimpin Bulog Kantor Cabang Surakarta, Ninik Setyowati, mengatakan stok beras kurang lebih sebanyak 11.800 ton gabah setara beras. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Soloraya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Stok ini tersebar di 9 unit gudang di wilayah kerja cabang Surakarta yang meliputi 6 kabupaten dan 1 kota. Di sisi lain, sampai saat ini kami Surakarta tetap melakukan penyerapan gabah petani,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Selasa (1/12/2020).

Kota Solo Inflasi 0,17 Persen, 2 Komoditas Ini Jadi Penyumbang Terbesar

Ninik menjelaskan pihaknya juga terus melakukan penyerapan beras atau gabah dari para petani meski ada penurunan jumlah daripada sebelumnya. Hal ini lantaran musim panen sudah rampung sehingga kini memasuki musim tanam.

Pada saat puncak panen, Bulog bisa menyerap 500 ton setara beras/hari. Namun demikian, di luar musim panen penyerapan kurang dari 100 ton/hari. Masa panen berikutnya dijadwalkan pada Februari 2021.

Bulog Surakarta mencatat realisasi pengadaan setara beras sampai November 2020 sebesar 20.000 ton. Jumlah ini kurang dari target sebanyak 38.000 ton.

“Realisasi pengadaan setara beras memang tidak sesuai target. Hal ini karena harga jual beras di luar relatif tinggi sekitar Rp8.500/kg. Sementara pada kami sesuai Harga Pembelian Pemerintah [HPP],” imbuh dia.

Komersil Distributor

Penyerapan gabah atau beras ini sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras.

Dalam hal ini, HPP gabah kering panen (GKP) yang telah ditetapkan, yakni di tingkat petani Rp4.200/kg dan di tingkat penggilingan Rp4.250/kg dengan kualitas GKP memiliki kadar air paling tinggi 25% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 10%. Sedangkan untuk harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 5.250/kg dan GKG di gudang Bulog 5.300/kg dengan kualitas GKG memiliki kadar air paling tinggi 14% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 3%.

Tambah 103 Kasus Positif Dalam Sehari, Satgas Covid-19 Kota Solo Waswas

Di sisi lain, harga beras di gudang Bulog Rp 8.300/kg dengan kualitas memiliki kadar air paling tinggi 14%, derajat sosoh paling sedikit 95%, butir patah paling tinggi 20%, dan butir menir paling tinggi 2%.

Sementara itu, Wakil Pemimpin Bulog Surakarta, Nanang Harianto, menambahkan dalam menstabilisasi harga, Bulog juga melakukan kegiatan komersil ke distributor maupun retail.

“Bulog menawarkan produk-produk yang dimiliki antara lain, Beras Medium/Premium, Gula Manis Kita, Daging Kita, Minyak Goreng Kita, Terigu Kita, Beras Fortivit, dan variasi-variasi beras yang berbumbu seperti Beras Al-Hambra dengan kemasan 350 gram,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya