SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Proyek pengadaan kayu rimba campur keras (RCK) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) di Ceper, Kabupaten Klaten yang semula diperuntukkan masyarakat korban gempa bumi tahun 2006 hingga pertengahan 2009 ini mangkrak alias tak berjalan sebagaimana mestinya.

Bahkan ratusan kubik kayu RCK berbagai jenis senilai lebih kurang Rp 750 juta yang disimpan di gudang penyimpanan di Ceper diketahui telah membusuk dan tidak lagi memenuhi ketentuan standar sebagai bahan pembangunan rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasar keterangan yang dihimpun Espos di gudang penyimpanan kayu Ceper, Jumat (26/6) diketahui, kayu dan gudang penyimpanan berada di bawah tanggung jawab PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Jateng.

Pengelola gudang penyimpanan kayu Ceper, Didik Herlambang, 40, ditemui wartawan di kantornya mengatakan, jumlah kayu RCK hasil pengadaan pertama tahun 2007 sekitar 4.900 kubik. Dari jumlah tersebut saat ini masih tersisa 3.400 kubik kayu yang kondisinya masih bagus, 300 kubik kayu membusuk, dan sisanya sebanyak 1.200 kubik dijual baik untuk masyarakat umum maupun kontraktor.

“Rencana semula kayu ini untuk warga korban gempa untuk membangun kembali rumah. Namun lantaran sosialisasi terlambat, proyek ini tidak jalan. Korban gempa sudah terlanjur membeli kayu dari penjual umum,” ujarnya.

Didik melanjutkan, harga kayu RCK di gudang penyimpanan Ceper relatif lebih murah dari harga pasaran yakni Rp 2,5 juta per kubik. Dijelaskannya, kayu batangan di gudang penyimpanan Ceper terdiri dari ukuran 2×3 meter, 5×7 meter, 6×12 meter, 8×12 meter dan 2×20 meter. Guna memperlambat proses pembusukan kayu pihaknya menerapkan sistem penataan per stage.

Diperkirakan, kayu-kayu hutan seperti kayu meranti, kayu pohon durian dan kayu keras lainnya, masih mampu bertahan di gudang hingga tiga tahun ke depan. Sedangkan untuk gudang penyimpanan yang berukuran lebih kurang 5.000 meter persegi tersebut adalah milik pengusaha di Ceper yang disewa per tahun.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya