SOLOPOS.COM - Aksi telanjang dada Ahmad Zainudin saat Gubernur Ganjar Pranowo menyosialisasikan UU Cipta Kerja yang sesungguhnya belum jelas drafnya. (Semarangpos.com-Imam Yuda Saputra)

Solopos.com, SEMARANG — Seorang aktivis buruh, Ahmad Zainudin, menggelar aksi tapa ngliga atau duduk telanjang dada di depan Gerbang Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Jateng, Senin (12/10/2020). Aksi itu dilakukan Zainudin karena merasa kecewa dengan Gubernur Ganjar Pranowo yang menggelar acara sosialisasi UU Cipta Kerja.

Dia beranggapan sosialisasi itu muspra karena bahkan draf UU itu pun belum ada. “Kalau sosialisasi, yang mau disosialisasikan apa? Omnibus law kan belum ada drafnya. Bahkan,masih ada perbaikan. Padahal sudah disahkan,” kata Zainudin kepada wartawan di sela aksi tapa ngliga di Jl. Pahlawan, Kota Semarang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

ARMY Tak Siap Lepas Member BTS untuk Wajib Militer

Selain aksi telanjang dada di Semarang itu, Zainudin yang merupakan Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSP KSP-KSPI) Jateng memang selama ini dikenal getol menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Bahkan saat UU Cipta Kerja belum disahkan ia telah menggelar beberapa aksi yang cukup unik.

Ia pernah menggelar tapa pepe atau berjemur selama tiga hari di depan Kantor Gubernur Jateng dan DPRD Jateng.  Ia juga pernah berjalan kaki dari Semarang ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasi ke Gedung DPR.

Tolak Keras

Oleh karenanya, tak heran jika pria yang akrab disapa Bang Din itu menolak keras ajakan sosialisasi dari Gubernur Ganjar. Menurutnya, pengesahan UU Cipta Kerja harus dibatalkan karena tidak berpihak pada kaum buruh yang selama ini dibelanya.

Zainudin pun menggelar aksi bertelanjang dada sambil duduk bersila atau tapa ngliga di depan Kantor Gubernur Jateng selama enam jam. Ia mulai aksinya itu sekitar pukul 06.00 WIB dan berhenti pukul 12.00 WIB. “Kebetulan ada aksi buruh yang lain juga, dari KSPN [Konfederasi Serikat Pekerja Nasional]. Jadi saya sudahi,” ujarnya.

Warganet Indonesia Duduki Instagram Rapper DPR Live

Sementara itu, Sekretaris DPD KSPI Jateng, Aulia Hakim, mengatakan pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja terkesan kejar tayang. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan. "Kebijakannya kejar tayang. Tidak sesuai dengan demokrasi," imbuhnya.

Oleh sebab itu, kata Aulia, kurang bijak jika Pemprov Jateng pada saat UU Cipta Kerja ini dipersoalkan banyak pihak justru menggelar sosialisasi. "Maka kami dari Perda KSPI Provinsi Jawa Tengah tidak akan menghadiri undangan tersebut dan menggelar tapa ngliga,” tegasnya. (Imam Yuda S

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya