SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan pelajar SMK Muhammadiyah Pamotan Rembang. (Istimewa/Humas dan Protokol Pemprov Jateng)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajar digelar rutin.

Solopos.com, REMBANG — Tidak ada gubernur lain di Indonesia, bahkan dunia, yang aktif mengajar siswa di sekolah setiap pekannya. Lebih dari 100 kali atau kira-kira 200 jam program Gubernur Mengajar dilaksanakan sejak Ganjar menjabat pada 2013.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar mengajar tentang budi pekerti, pendidikan kewarganegaraan, wawasan Nusantara, antinarkoba, antihoax, dan ajakan untuk mengedepankan musyawarah mufakat, gotong royong serta persatuan kesatuan bangsa.

Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan pelajar SMK Muhammadiyah Pamotan Rembang. (Istimewa/Humas dan Protokol Pemprov Jateng)

Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan pelajar SMK Muhammadiyah Pamotan Rembang. (Istimewa/Humas dan Protokol Pemprov Jateng)

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Rabu (22/11/2017), Ganjar mengajar di SMK Muhammadiyah Pamotan Rembang. Sekolah kecil di pelosok kota garam ini hanya punya 200-an siswa. Tema yang diambil siang itu adalah soal wawasan kebangsaan dan kebanggaan pada Tanah Air. Setelah ice breaking yang mencairkan ketegangan siswa dengan joke segar, Ganjar tiba-tiba bertanya tentang Asian Games 2018.

“Siapa yang tahu Asian Games tahun depan bertempat di mana, yang tahu silakan ke depan?” kata dia.

Awalnya tak ada yang mau maju. Ganjar merangsang dengan cerita kepemimpinan yang salah satu cirinya adalah berani dan percaya diri. Barulah seorang siswa berani ke depan. Ia mampu menjawab benar. “Jakarta dan Palembang,” tegasnya.

Namun di tengah dialog riang itu ada satu pertanyaan siswa yang membuat semua orang terdiam. Putri namanya. Siswa kelas X jurusan akuntansi.

“Pak Ganjar, saya mengidolakan Bapak, saya doakan bapak terpilih lagi jadi gubernur tahun depan. Tapi saya akhir-akhir ini terganggu, kenapa ya Pak Ganjar sekarang malah difitnah isu macam-macam, dituduh terlibat kasus, maaf Pak,” katanya.

Seisi ruangan, termasuk Bupati Rembang Abdul Hafidz terdiam. Ganjar justru tersenyum dan mendekati gadis berkerudung itu.

“Kasus apa, tidak apa-apa saya terbuka kok, omong saja,” katanya.

“Ee.. E-KTP pak, apakah bisa dijelaskan itu bagaimana sebenarnya,” katanya setelah bisa mengatasi keraguan.

Dengan kembali tersenyum Ganjar memuji Putri karena menurutnya pertanyaannya cerdas. Ia kemudian meminta ajudan mengambil dokumen.

Ternyata salinan berita acara pemeriksaan (BAP) Miryam S. Haryani, politikus Partai Hanura yang kini jadi terpidana kasus kesaksian palsu E-KTP.

Miryam sempat mencabut BAP itu namun hakim menyatakan pencabutannya tidak berdasar sehingga BAP itu sah demi hukum.

“Begini, yang menuduh saya hanya satu orang, dan saya sudah jelaskan ke semua pihak, di Youtube bisa dilihat. Dan saya sih merasa tidak sehina itu ya,” kata Ganjar.

“Tapi sebelum saya jelaskan saya minta seluruh kamera dimatikan, jangan ada yang merekam,” lanjutnya.

Ia kemudian meminta Putri melihat beberapa halaman BAP di mana terdapat pengakuan Miryam bahwa telah membagikan uang suap EKTP kepada Pimpinan Komisi II DPR.

Dari empat nama pimpinan di situ, salah satunya adalah Ganjar Pranowo. Namun Miryam mengatakan hanya Ganjar yang menolak uang pemberiannya. Pada bagian Ganjar menolak itu Putri membacanya keras-keras.

“Sebanyak 100 juta rupiah saya berikan ke Bapak Ganjar Pranowo dari fraksi PDIP namun  dikembalikan lagi pada saya..”, baca Putri.

Gubernur mengakhiri sesi mengajarnya dengan memberi hadiah pada Putri. Yakni sebuah buku dan laptop sebagai penghargaan atas keberanian siswa tersebut. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya