SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 dari Presiden Joko Widodo (kanan) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019). (Antara-Puspa Perwitasari)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Ganjar Pranowo menyerukan perlawanan kepada oknum-oknum penegak hukum yang mencari-cari kesalahan atau mengkriminalisasi kebijakan di Provinsi Jawa Tengah. Instruksi itu juga ia gemakan kepada seluruh komponen pemerintahan.

“Sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo kepada pejabat pemerintah pusat dan forkopimda di Istana Negara, sudah jelas agar seluruh komponen pemerintahan dari pusat hingga daerah mesti satu jalan untuk menumbuhkan investasi, mereformasi birokrasi, memberantas pungli dan korupsi,” katanya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar menginstruksikan kepala daerah di 35 kabupaten/kota se-Jateng untuk segera melapor ke dirinya jika ada pihak-pihak, terutama aparat penegak hukum yang mengganggu jalannya pemerintahan. Menurut Ganjar, penegak hukum juga tidak boleh mencari-cari kesalahan dan tidak boleh mengkriminalisasi kebijakan apalagi seluruh pimpinan penegak hukum, mulai dari Kapolri, Jaksa Agung hingga Menteri Dalam Negeri telah satu tekad serta berkomitmen menindak tegas jajarannya jika terbukti ada yang nakal.

“Maka kalau sebuah proses sudah berjalan dengan baik, tidak boleh ada yang mencampuri,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Di Provinsi Jateng, kata Ganjar, selama ini telah terjalin kemitraan antara pemerintah provinsi, kepolisian daerah, maupun kejaksaan setempat dalam menangani oknum penegak hukum yang nakal, bahkan telah terbiasa saling menyerahkan penuntasan kasus sesuai kewenangannya. “Kita telah membuat kesepakatan bersama, seluruh persoalan di Jateng bisa dilaporkan ke siapapun dan kita share ke pengampu kewenangan sehingga bisa diselesaikan dan jika ada konflik antarlembaga kita pimpinan bisa menyelesaikan,” katanya.

Terkait dengan sinergitas ketiga lembaga tersebut, Ganjar berharap diikuti oleh pemerintah kabupaten/kota di seluruh Jateng, bahkan Ganjar juga mewanti-wanti jika ada yang mengganggu proses keberlangsungan pembangunan di daerah, bupati maupun wali kota untuk segera melaporkan. “Forkopimda Jateng bagus, kita bicara pada soal percepatan pembangunan, reformasi birokrasi kita minta dukungan. Pernah ada beberapa kali dan kita selesaikan di Forkopimda beres,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya