SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencoret 96 nama calon siswa yang diduga menggunakan surat keterangan domisili (SKD) asli tapi palsu (aspal) saat mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 pada sejumlah sekolah di provinsi setempat.

“Ketentuannya sudah jelas, kalau mau pindah dan menggunakan SKD, minimal sudah bertempat tinggal di lokasi itu selama enam bulan, namun ternyata masih ada yang berbuat curang,” kata Gubernur Ganjar di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar Pranowo menyebut surat-surat keterangan domisili itu sebagai SKD aspal karena meskipun SKD dan kartu keluarga tersebut resmi dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan terkait, namun palsu karena masa domisili dalam SKD tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Para orang tua memalsukan domisili tersebut hanya agar bisa memasukkan putra-putri mereka ke zonasi sekolah yang diinginkan.

Gubernur Ganjar menyebutkan hingga hari kedua pendaftaran PPDB online untuk tingkat SMA negeri, sudah ada 1.117 pendaftar yang menggunakan SKD dan setelah dilakukan verifikasi, dari jumlah itu hanya 1.021 SKD yang valid. Sedangkan, sisanya yang berjumlah sekitar 96 SKD dinyatakan tidak valid.

“Terhadap mereka langsung kami coret. Ya itu, calon siswa yang mendaftar menggunakan SKD yang tidak valid, langsung kami coret [dari pendaftaran],” tegas Ganjar. Meskipun dicoret, Ganjar menegaskan calon siswa yang bersangkutan bukan berarti tidak mendapatkan sekolah, melainkan diminta mendaftar lagi sesuai ketentuan yang berlaku tanpa menggunakan SKD atau KK baru.

Pencoretan calon siswa yang menggunakan SKD aspal terjadi di sejumlah sekolah di antaranya, di SMAN 1 Kendal sebanyak tujuh calon siswa, SMAN 1 Purworejo enam calon siswa, SMAN 1 Purwokerto 17 calon siswa, dan SMAN 1 Pekalongan 23 calon siswa. Seluruh berkas administrasi dari ke-96 calon siswa yang kedapatan menggunakan SKD tidak valid tersebut langsung dikembalikan dan calon siswa serta orang tua yang dicoret diminta mendaftar dari awal sesuai zonasi masing-masing atau menggunakan jalur prestasi.

“Tapi jangan berbohong, jangan bikin susah anak Anda, kasihan. [Pencoretan] ini sekaligus juga warning saya kepada orang tua, bahwa saya serius. Ini saya coret beneran. Kasihan anak Anda. Maka di sini saya tidak ekspos nama-namanya. Tolong kembali ke jalan yang benar, kembali ke zona masing-masing atau menggunakan jalur prestasi,” ujarnya.

Terkait temuan SKD aspal, Gubernur Ganjar langsung menggelar rapat dadakan dan memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah SMA negeri di Jateng untuk melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap SKD dan KK yang baru. “Saya perintahkan malam ini juga dicek semua SKD dan KK baru karena itu sebagai satu indikasi, kemungkinan ada ketidakbenaran. Inikan masih hari kedua pendaftaran, maka masih ada waktu. Mulai malam ini sampai pendaftaran ditutup, semua harus melakukan verifikasi,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya