Semarang
Selasa, 14 Januari 2020 - 10:50 WIB

Gubernur Jateng Bentuk Tim Jaga Kali, Ini Tujuannya…

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Jawa Tengah mengungsi, Kamis (9/1/2020). (Antara-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, membentuk tim Jaga Kali. Tim dibentuk untuk mengantisipasi kerusakan tanggul sungai yang menjadi penyebab bencana banjir di beberapa wilayah di Jateng.

Tim Jaga Kali ini akan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, dan pemerintah kabupaten/kota di Jateng.

Advertisement

Pembentukan tim Jaga Kali ini disampaikan Ganjar saat meninjau pembuatan tanggul semi permanen di Sungai Tuntang, Desa Trimulyo, Guntur, Kabupaten Demak, Senin (13/1/2020). Desa Trimulya merupakan satu dari sekian desa yang diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang.

“Fungsi tanggul ini jangan diotak-atik untuk apapun. Jangan ditanami, dibikin pintu air, maupun mengambil air dengan membuat gorong-gorong. Harus dirawat, karena begitu rentan jika curah hujan tinggi. Kita bentuk tim Jaga Kali untuk patroli,” ujar Ganjar.

Ada dua sisi tanggul Sungai Tuntang di Desa Trimulyo yang jebol akibat curah hujan tinggi, beberapa waktu lalu. Saat ini, tujuh ekskavaror telah diterjunkan ke lokasi untuk membuat tanggul semi permanen.

Advertisement

“Terima kasih untuk masyarakat yang terus membantu menanggulangi ini dengan cepat. Kemarin sudah buat satu tanggul darurat jebol. Sekarang dibuat permanen dengan menggunakan teknologi. Mudah-mudahan bisa mempercepat tindakan pencegahan,” tutur Ganjar.

Ganjar menyebutkan ada beberapa daerah yang diterjang banjir akibat tanggul jebol. Selain Demak, banjir juga melanda wilayah Grobogan dan Brebes.

Untuk itu tim Jaga Kali mesti segera dan sesering mungkin melakukan patroli untuk mengecek apakah ada kemungkinan kerusakan tanggul atau tidak.

Advertisement

"Kita perlu sosialisasi dan patroli Jaga Kali. Kenapa? Air mesti kita jaga terus dan semua menggunakan. Tapi selalu saja ada daerah rawan yang di situ perlu tanda peringatan dan sesekali ada patrol, apakah di situ ada gangguan atau tidak," katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif