SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Solopos.com)–Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengimbau materi siaran lembaga penyiaran televisi dan radio jangan sampai menimbulkan keresahan di masyarakat.

Imbauan ini disampaikan gubernur pada pembukaan peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-78 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jl Pahlawan, Kota Semarang, Senin (28/3/2011).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Pasalnya, menurut Bibit sampai sekarang tayangan televisi masih membuat resah masyarakat, dengan menampilkan demonstrasi yang ricuh, kekerasan dan lainnya.

“Ini menjadi tugas dari KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) untuk mentertibkan materi siaran,” katanya.

Menurutnya ada lima peran yang perlu diperhatikan lembaga penyiaran yakni menyampaikan informasi yang bermanfaat; edukasi; kontrol sosial; perekat masyarakat dan sebagai media hiburan kepada masyarakat.

“Namun karena saat ini sedang terjadi krisis moral sehingga susah dikendalikan,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu gubernur juga mengeluhkan pemberitaan yang cenderung selalu menyalahkan kerja dari pemerintah.

“Padahal saya sudah bekerja siang malam, tetap saja disalahkan,” keluh Bibit.

Pembukaan peringatan Harsiarnas ke-78, dimeriahkan frahmentasi teatrikal yang menceritakan wajah penyiaran Indonesia dari awal sampai sekarang yang dibawakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip Semarang.

Selain itu juga dialog interaktif dengan Gubernur Jateng Bibit Waluyo bertema program Bali Desa Mbangun Desa yang direlay sebanyak 340 stasiun radio dan tujuh televisi di Jateng.

oto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya