SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan pakaian alat pelindung diri (APD) buatan RSUD dr. Moewardi Solo, Senin (23/3/2020). (ANTARA/Wisnu Adhi)

Solopos.com, SOLO -- Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut tren lonjakan kasus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah bisa berlangsung hingga September 2020 bila kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah memerangi persebaran virus itu masih saja kurang.

Tapi bila semua elemen masyarakat bergerak bersama pemerintah memerangi virus itu tren lonjakan kasus corona bisa lebih pendek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bila masyarakat tidak support, ini akan panjang, akan panjang. Kami menghitung bisa sampai September [2020],” ujar dia saat diwawancarai wartawan di Solo, Rabu (25/3/2020) malam.

Toko di Purwantoro Wonogiri Dibobol Maling, Pemilik Rugi Rp62 Juta

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar mencontohkan lonjakan 16 kasus baru Covid-19 pada Rabu di Jateng. Peningkatan signifikan angka kasus itu menurut dia tidak selalu diartikan negatif.

Dia menjelaskan bisa saja lonjakan kasus corona itu dikarenakan keberhasilan tim mendeteksi kasus-kasus baru.

Dengan sudah terdeteksi diharapkan penanganan terhadap orang-orang yang terpapar Covid-19 bisa lebih terukur dan tepat. “Lebih baik terdeteksi daripada ngumpet-ngumpet. Apalagi bila malah sampai jalan-jalan keliling di tempat umum,” kata dia.

Lab di Salatiga Tangani Tes Corona, Hasilnya Bisa Diketahui Hitungan Jam

Ganjar berharap tokoh masyarakat dan tokoh agama turut serta bersama pemerintah menanggulangi persebaran Covid-19. Dengan partisipasi aktif dari mereka diharapkan rentang waktu lonjakan kasus corona bisa lebih pendek.

Waspada Tren Pemudik

“Bila leda-lede bisa sampai September. Tapi bila bisa intervensi dengan persuasif, mungkin hanya sampai Juni. Ini modelling ya, proyeksi-proyeksi. Pemerintah menyiapkan anggaran, hitung-hitungan, sudah kami terapkan,” terang dia.

Ganjar risau dengan mulai terlihatnya tren mudik dari Jakarta dengan tujuan beberapa daerah di Jateng seperti Wonogiri dan Jepara. Berdasarkan data yang diterima Pemprov Jateng, terjadi peningkatan jumlah pemudik dari Ibu Kota.

Ini Cara Kreatif Warga Tulungagung Cegah Penyebaran Corona

Untuk mencegah para pemudik menjadi carrier atau pembawa virus yang bisa berujung pada lonjakan kasus corona, para kepala daerah diminta melakukan pemantauan di terminal-terminal kedatangan penumpang.

Dia mengakui upaya itu tak cukup. Harus ada upaya promotif kesehatan. Seperti seruan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat.

Antisipasi Corona, Pelayat Ibu Jokowi Wajib Lalui Tes Kesehatan

Sementara saat disinggung tentang rapid test, menurut Ganjar akan diprioritaskan bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang sudah ada daftarnya.

“Bukan per daerah, tapi berdasarkan jumlah ODP. Sebab yang akan kami prioritaskan untuk tes itu ya ODP ini. Per Rabu malam ODP Jateng tercatat 2.858 orang. Data by name dan persebaran mereka sudah ada. Tinggal laksanakan saja,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya