SOLOPOS.COM - Seorang wartawan mengambil gambar bagain epan ruangan Wali Kota Tegal Siti Masitha yang disegel KPK di Kantor Wali Kota Tegal, Jateng, Selasa (29/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Gubernur Ganjar Pranowo mengakui operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) di Tegal merupakan tamparan bagi Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno merupakan tamparan bagi Provinsi Jateng, tak terkecuali bagi dirinya yang merupakan kepala daerah di provinsi ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bagi saya, Jateng tertampar lagi karena bukan tanpa peringatan, kita sudah beberapa kali [terjadi OTT di Provinsi Jateng],” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Rabu (30/8/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam waktu dekat, Gubernur Ganjar berencana kembali mengumpulkan seluruh kepala daerah di Provinsi Jateng sebagai upaya pencegahan terjadinya berbagai tindak pidana korupsi di kalangan penyelenggara negara. “Besok kita konsolidasikan lagi, apa sebenarnya yang membikin kita masih melakukan hal demikian, saya sudah peringatkan seluruh bupati dan wali kota [termasuk Wali Kota Tegal Siti Masitha],” ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa saat ini merupakan era transparansi dan era akuntabel bagi semua pihak. “Sudah enggak musimlah kayak gitu [kasus suap dan korupsi] karena risiko besar yang akan dihadapi [oleh para pelakunya],” katanya.

Sebelumnya, Ganjar mengaku kecewa saat mengetahui informasi penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam OTT yang dilakukan KPK. “Saya sedih betul, Jateng kembali kena OTT, gondoklah, kira-kira begitu,” ujarnya.

KPK menginformasikan bahwa OTT terhadap pejabat Pemerintah Kota Tegal, terkait dengan sektor kesehatan. “Indikasinya diduga terkait sektor kesehatan, sejumlah orang kami bawa ke Jakarta,” aku juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/8/2017) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kantor Berita Antara, penyelenggara negara yang dimaksud oleh juru bicara KPK terjaring OTT KPK itu diduga Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno. Sebelum melakukan penangkapan, penyidik KPK telah melakukan penyegelan di kantor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal.

Diduga operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal itu terkait pembangunan fisik Ruang ICU di RSUD Kardinah. Selain menyegel kantor RSUD Kardinah, penyidik KPK juga menyegel ruang kerja Siti Masitha di Kantor Wali Kota Tegal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya