SOLOPOS.COM - Aksi demo pengemudi ojek online atau ojol di depan Kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (7/3/2022) siang. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berjanji akan menyampaikan tuntutan dari para pengemudi ojek online atau ojol ke pemerintah pusat dan perusahaan penyedia aplikasi. Hal itu disampaikan Ganjar menanggapi unjuk rasa atau demo yang digelar pengemudi ojol di kantornya, Senin (7/3/2022).

Ganjar mengatakan komunikasi dengan pengemudi ojol sebenarnya sudah terjalin sejak pekan lalu. Melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, Ganjar juga sudah meminta perwakilan pengemudi ojol untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi. Namun, para pengemudi ojol tetap ingin menggelar aksinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi sebelumnya kami sudah undang dulu dan mereka tuntutannya juga sudah jelas. Sudah kami obrolkan,” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Ribuan Pengemudi Ojol Demo di Kantor Gubernur Jateng, Ini Tuntutannya

Ganjar menyebut setidaknya ada empat tuntutan yang disampaikan padanya. Pertama, soal pengembalian tarif yang angkanya sekitar Rp7.200 untuk jarak maksimum 3 sampai 4 km. Saat ini, tarif diturunkan Rp6.400.

Tuntutan lain, lanjut Ganjar, pengemudi ojol meminta pihak penyedia aplikasi meninjau ulang persentase komisi untuk mitra dan menerapkan sistem bonus. “Ini sebenarnya soal kesepakatan kerja begitu ya, makanya bisa fasilitasi soal itu untuk bisa bertemu dan ngobrol,” tutur Ganjar.

Jaminan Keselamatan

Selanjutnya, kepada Ganjar, driver meminta agar penyedia aplikasi lebih memberikan jaminan keselamatan atau kecelakaan. “Harapan dia ada asuransi atau setidaknya punya BPJS, dan ini meminta kepada aplikator untuk memberikan pembayaran premis besar Rp16.800 kurang lebih per bulan,” jelasnya.

Ganjar mengatakan, para driver juga meminta ada payung hukum dari Pemda dalam Pergub atau yang lain sebagai jaminan kepada para mitra terkait kuota ojek online di Jateng. Ganjar mengatakan sudah melakukan kajian dari aspirasi yang diterimanya. Bahkan, Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan.

“Beberapa waktu sebelumnya kita juga sudah komunikasi dengan Kementerian Perhubungan agar ada ketentuan yang memang bisa diseragamkan di area-area itu,” tuturnya.

Baca juga: Pengemudi Ojek Online Demo di Kantor Gubernur Jateng, Ini Sikap Gojek

Ditanya soal komunikasi dengan penyedia aplikasi, Ganjar mengaku sudah melakukan sejumlah komunikasi yang sifatnya informal. Ganjar akan berusaha memfasilitasi para pengemudi untuk bisa duduk bareng dengan penyedia aplikasi.

“Maka pekan ini kami coba akan temukan mereka dengan aplikator agar duduk persoalannya lebih bisa diketahui,” ujarnya.

Terlepas dari aksi ratusan driver ojol di kantornya, Senin siang, Ganjar berharap seluruh pihak bisa saling terbuka dan mau membuka ruang komunikasi. Mengingat situasinya masih dalam pandemi Covid-19.

“Kami membuka komunikasi secara terbuka ya. Maksud saya tidak perlu harus demo, ngobrol saja dan buktinya ketika kemarin kita coba komunikasi dengan mereka bahkan di hari libur pun mereka juga oke kok,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya