SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (tengah), saat menggelar jumpa pers seusai menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (30/3/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya belum menentukan batasan-batasan aglomerasi di wilayahnya untuk larangan mudik Lebaran 2021. Padahal sesuai Peraturan Kementerian Perhubungan No.13/2021 tentang Pengendalian Transportasi Masa Idulfitri 1442 H, ada delapan wilayah aglomerasi di Jateng yang diizinkan menggelar mudik.

Dari delapan wilayah aglomerasi itu, dua di antaranya berada di Jateng, yakni wilayah Soloraya atau eks-Keresidenan Surakarta dan wilayah Kedungsepur yang meliputi Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, dan Purwodadi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kendati demikian, Ganjar mengaku belum bisa memutuskan wilayah aglomerasi untuk mudik itu. Ia masih harus mendiskusikan batasan-batasan aglomerasi mudik dengan aparat kepolisian. "Nanti kepolisian yang akan mengatur batasan-batasannya. Aglomerasi itu biasanya ada penentuan satu regional. Apakah regionalnya itu satu eks karesidenan kalau di pemerintahan, apakah di daerah tertentu yang berhubungan. Maka nanti kami minta Lantas [polisi] untuk membantu," kata Ganjar di kantornya, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Turn Back Hoax: Vaksinasi Dilayani Drive Thru?

Menurut Ganjar, apa pun yang berbatasan selalu akan berbatasan dengan yang lainnya juga. Misalnya terkait aglomerasi ini pembatasan dibuat untuk empat kabupaten/kota. Daerah yang berada di ujung pasti berhubungan dengan daerah lain.

"Kalau ditambah lima maka daerah kelima berhubungan dengan keenam. Apa pun yang berbatasan selalu akan berbatasan dengan yang lain," katanya.

Ganjar juga menyinggung terkait warga yang harus bolak-balik antara rumah dan tempat kerja yang berbeda kota. Menurutnya hal itu tidak bisa dilarang karena rezeki dari warga itu memang ada di kota lain. Maka dari itu aturan yang dibuat akan dimatangkan terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada warga.

Pematangan Skenario

“Sekarang itu yang akan kita matangkan dan akan disampaikan termasuk koordinasi tujuh sekda sudah disiapkan. Saya juga komunikasi dengan beberapa Gubernur yang ada di Pulau Jawa ini untuk nanti kita bareng mengatur agar perpindahan orang dari masing-masing provinsi itu bisa menyiapkan," ungkapnya.

Ia menambahkan komunikasi antarprovinsi tersebut menjadi penting untuk memastikan batasan aglomerasi mudik Lebaran 2021, khususnya untuk tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jateng. Apabila pemudik atau pergerakan orang di DKI dan Jawa Barat bisa terkontrol atau tersaring maka Jateng relatif aman.

"Komunikasi dengan Jatim juga dilakukan meskipun perpindahan tidak terlalu banyak. Begitu juga dengan DIY yang pasti akan banyak perpindahan dari Jateng seperti dari Purworejo, Klaten, Magelang, Wonogiri, dan juga Solo yang bolak-balik ke DIY. Kita harapkan ini nanti juga bisa aman. Nanti kepolisian yang akan menyiapkan," pungkasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya