SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Selain menyajikan pemandangan alam berupa perbukitan, Desa Selopamioro, Imogiri, tepatnya di Dusun Nogosari, ternyata juga menyimpan gua batu kapur yang belum banyak diketahui khalayak umum. Warga sekitar biasa menyebutnya Gua Naga.

Menurut juru kunci Slamet Siswodiharjo, Gua Naga statusnya singitan alias keramat. Sebab, gua dengan ke dalaman sekitar 75 meter itu adalah salah satu tempat sesirih (laku prihatin) favorit Sri Sultan Hamengku Buwono IX (ayah HB X).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Gua itu konon juga sebagai tempat penyimpanan harta Keraton Ngayogyakarta. Namun, harta itu tidak bisa dilihat orang awam dengan mata telanjang,” ujar Slamet kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Slamet mengenangkan, seusai sesirih di Gua Naga pada 1978 silam, Sri Sultan HB IX memperoleh sejumlah wangsit yang benar terjadi setelah beliau mangkat. Di antaranya gempa Bantul pada 2006 silam dan erupsi Merapi 2010.

Menurut Slamet, Gua Naga menyimpan keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan gua-gua lain di Bantul. Sebab, di mulut gua itu terpasang pintu masuk yang terbuat dari kayu jati tebal seperti dalam rumah adat Jawa. Anehnya, hingga kini belum diketahui siapa pembuat pembuatnya.

“Pintu itu sudah ada sejak Gua Naga pertama kali ditemukan. Kabarnya dibuat oleh salah satu Walisanga,” terang Slamet. Mengenai usulan sejumlah warga agar Gua Naga dipromosikan sebagai objek wisata alam, Slamet setuju saja asalkan para pengunjungnya bisa menjaga tata krama.

Sementara itu, Kepala Dukuh Nogosari, Selopamioro, Imogiri, Nardi Harjowinoto mengatakan sudah sejak lama warganya berharap agar Pemerintah Kabupaten Bantul bersedia menggarap Gua Nagasari menjadi objek wisata alam. “Proposal sudah pernah kami ajukan. Namun, sampai sekarang belum ada tanggapan,” kata Nardi.

Ia mengatakan selama ini Gua Nagasari hanya dikenal oleh kalangan terbatas, terutama para penggemar ziarah tempat keramat.

Padahal, pemandangan di dalam gua itu tidak kalah jika dibandingkan dengan gua-gua lain yang menawarkan kemolekan stalaktit dan stalagmit. Di samping itu, lahan di sekitar Goa Naga juga sangat cocok untuk dijadikan wahana outbound.

“Seandainya pemerintah bersedia menggarap Gua Naga menjadi objek wisata, otomatis dapat menambah penghasilan warga selain juga turut menyumbang pemasukan daerah,” pungkas Nardi.(Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya