SOLOPOS.COM - Owner Grup Sun Motor Imelda Tio (kanan) memberikan motivasi kepada karyawan wanita Accor Solo di Borobudur room Hotel Novotel, Solo, Senin (10/3/2014). Acara tersebut dalam rangka menyambut International Women's Day 2014. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — CEO Grup Sun Motor Imelda Tio atau Imelda Sundoro mengungkap renncana pembangunan lebih dari 10 hotel bintang 3, 4, dan 5 di Solo, Kudus, Malang, Surabaya, Jakarta, Kediri, dan lain-lain hingga tahun 2016.

Hotel yang dimaksud adalah Hotel Ibis dan Hotel Mercure di Jl. Solo-Jogja, Hotel Ibis di Daan Mogot Jakarta, Hotel Ibis di Semarang, Hotel Ibis di Cikarang, Hotel Mercure di Matraman Jakarta, Hotel Mercure di Malang, Hotel Harris di Jl. Juanda Surabaya, Hotel Ibis di Bintaro Jakarta, Hotel Harris di Kediri, Hotel Mercure di Colomadu, dan lain-lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua dari belasan hotel yang akan dibangun itu siap beroperasi, yakni Hotel Ibis di Daan Mogot Jakarta, dan Hotel Ibis di Semarang. Kedua hotel itu dijadwalkan beroperasi pada 2 Mei 2014.

Imelda menjabarkan tentang pengembangan satu hotel baru miliknya, Hotel Mercure di Colomadu yang dahulu bernama Sun Residence. Dia menyebut bangunan yang akan berdiri di lahan sekitar dua hektare (ha) itu sebagai semiresort.

Imelda mengklaim sudah menyiapkan gambar rancang bangun. Hotel Mercure di Colomadu diklaim menyerupai konsep The Phoenix Hotel Jogja dan Best Western di Semarang.

Dia juga mengatakan tidak akan merobohkan bangunan yang sudah ada, seperti ruang pertemuan, kolam renang, dan lain-lain. Imelda menambahkan Hotel Mercure di Colomadu akan berdiri setinggi 5-6 lantai mengingat lokasi di dekat Bandara Adi Soemarmo Solo.

“Masih banyak proyek yang akan dilaksanakan. Hotel Mercure di Colomadu sudah mau jadi. Ibarat persiapan sudah setengah matang. Saya hanya tinggal bangun kamar. Nanti sebagian dirobohkan untuk pengembangan dan akan dibuat bangunan baru. Intinya renovasi menjadi integrated,” kata Imelda saat ditemui wartawan seusai menghadiri acara talkshow dan motivation training memperingati International Women’s Day di Borobudur Ballroom Hotel Novotel Solo, Senin (10/3/2014).

Imelda juga menyampaikan alasan lebih banyak membangun Hotel Ibis di beberapa lokasi karena keterbatasan lahan. Dia juga menekankan Hotel Ibis tidak boleh dibangun dengan konsep aneh-aneh. Berbeda dengan Hotel Mercure yang diklaim dapat mengadopsi nilai budaya lokal seperti Hotel Novotel dan The Royal Heritage.

Imelda mengaku perkembangan bisnis perhotelan semakin berat dan kurang menjanjikan di Solo. Dia beralasan kebutuhan kamar dengan jumlah kamar yang disediakan tidak sebanding. Kenyataan itu membutuhkan strategi pemasaran untuk menarik lebih banyak tamu. Itu pasalnya, wajar menurut dia, apabila menambah sebanyak 150 kamar untuk Hotel Novotel di Semarang.

“Solo ini oversuplay jadi harus pintar-pintar marketing dan cari tamu. Prospek di Jogja lumayan. Tetapi bisnis hotel dan properti ini hanya sampingan. Pemasukan tidak banyak tetapi ajek. Main bisnis saya di otomotif,” ujar dia.

Selain hotel, Imelda mengaku memiliki banyak pekerjaan rumah (PR), yakni pengembangan bisnis otomotif dan lain-lain. Imelda menuturkan sudah memasarkan beberapa merek otomotif, seperti Suzuki, Nissan, Toyota, Mitsubishi, dan lain-lain.

Dia mengaku sedang mengembangkan bisnis otomotif dengan membuka beberapa diler baru seperti Toyota di Jepara, Rembang, Hino di Purwokerto dan Jogja, MAN, lising, rental mobil dan lain-lain. Bahkan Imelda mengaku siap melirik bisnis di bidang rumah sakit. “Banyak pekerjaan. Rumah sakit sedang cari tanah. Link sudah ada yang mau kerja sama,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya