SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Beberapa kesenian tradisional asli Kabupaten Sleman dinilai mulai terlupakan. Jika tidak dilestarikan oleh generasi sekarang, dikhawatirkan lambat laun kekayaan budaya tersebut akan punah tergeser kesenian modern.

Penanggungjawab Promosi Dalam Negeri  Badan Promosi Pariwisata (BPPS) Sleman, Candra Prabantoro mengatakan, sebagai upaya nguri-uri kebudayaan, akan digelar Festival Seni Tradisi Desa Wisata Sleman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dalam festival ini akan berkompetisi 12 desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman untuk menampilkan seni tradisinya masing-masing,” katanya di sela-sela aksi Happening Art di Perempatan Jombor Sleman, Rabu (25/1).

Beberapa kesenian yang akan ditampilkan antara lain, Jatilan, Srandul, Gejok lesung dan beberapa kesenian tradisional lain. Jatilan adalah tarian jaran kepang yang masih banyak dikenal masyarakat. Di beberapa wilayah Sleman, kesenian ini masih menjadi idola.

Sedangkan Srandul belum banyak diketahui warga masyarakat. Kesenian ini dilahirkan di Plempoh Desa Bokoharjo Prambanan. Kesenian ini adalah sejenis tarian dengan diiringi alat musik angklung. Srandul berbasis religi Islam dengan pesertanya 11-15 orang berpakaian busana religi. Kesenian Gejok Lesung diperankan oleh ibu-ibu. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya