SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, CUIABA— Saat Korea Selatan (Korsel) telah bersiap menggebrak Brasil, Rusia justru harus berjuang mengatasi rasa grogi, demam panggung, dalam duel kedua tim di laga perdana Grup H Piala Dunia 2014 di Arena Pantanal, Brasil, Rabu (18/6/2014) pagi WIB.

Rusia dan Korsel memang sama-sama berpengalaman di turnamen sepak bola paling akbar sejagat itu. Namun prestasi dari skuat Kstaria Taeguk, julukan Korsel, jelas lebih mentereng. Chu-Young Park dkk. telah tampil dalam sembilan Piala Dunia dengan prestasi terbaik menembus semifinal pada 2002 silam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yang amat istimewa, Korsel tidak pernah absen berlaga dalam tujuh putaran final Piala Dunia terakhir secara beruntun. Di sisi lain, Rusia malah baru tampil dalam tiga penyelenggaraan Piala Dunia dengan yang terakhir pada 2002 silam. Hal itu pula yang bakal membuat skuat berjuluk tim Beruang Merah ini wajib mengatasi rasa grogi setelah absen dari ajang bergengsi sejagat tersebut sepanjang 12 tahun terakhir.

Kekurangan yang sama membuat Rusia tak bakal meremehkan calon lawannya wakil Asia tersebut. Gelandang skuat Beruang Merah, Victor Fayzulin, mengungkapkan Korsel merupakan tim yang tampil disiplin di lapangan dan sangat tajam di depan. Pemain 28 tahun itu menambahkan laskar Kstaria Taeguk juga bermain sangat cepat dan akan sulit dikalahkan.

“Saya menyukai Timnas Korea Selatan. Saya suka dengan cara mereka bergerak dan ketajaman para pemainnya. Mereka sangat disiplin dan akan sulit menghadapinya sebagai lawan. Korea Selatan bermain cepat, dengan para pemain berpostur kecil yang tajam,” ujar Fayzulin dilansir laman resmi Federasi Sepak bola Dunia (FIFA), Senin (16/6).

Meski begitu, Fayzulin menegaskan Rusia tidak akan berpangku tangan dan hanya menunggu nasib dalam duel kontra Korsel. Bintang Zenit St. Petersburg tersebut bertekad bakal berjuang habis-habisan dan membantu negaranya meraih hasil terbaik di Piala Dunia 2014 di Brasil.

“Bermain di Piala Dunia serasa menjadi yang mustahil diwujudkan. Namun semua aku lakukan dengan bertahap,” kata Fayzulin yang sempat diabaikan dua pelatih Rusia sebelum Fabio Capello, Guss Hiddink dan Dick Advocaat.

Fayzulin menjadi pilar penting Rusia dalam perjuangan menembus putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil. Sejak melakoni debutnya pada 2012 silam, eks bintang Spartak Nal’chik itu hanya melewatkan satu dari 20 pertandingan tim Beruang Merah, termasuk tampil dalam 10 laga di fase kualifikasi di mana sembilan di antaranya bermain sebagai starter. Fayzulin menyumbangkan tiga gol untuk Rusia dan mengantar Rusia menyabet status juara di babak kualifikasi Grup F zona Eropa.

Sementara itu Korsel jelas tidak ingin lengah jelang laga kontra Rusia yang bakal sangat vital dalam perjuangan menembus babak 16 besar. Skuat Ksatria Taeguk sebelumnya menembus putaran kedua Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan tidak akan berjuang habis-habisan untuk bisa melalui ujian di fase grup di Piala Dunia tahun ini yang dilangsungkan di Brasil. (Triyono/JIBI/Solopos)

Pemain Korsel Heung-Min Son (Ka) dan rekan setim melakukan pemanasan. JIBI/Rtr/Eric Gaillard

Pemain Korsel Heung-Min Son (Ka) dan rekan setim melakukan pemanasan. JIBI/Rtr/Eric Gaillard

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya