SOLOPOS.COM - Timnas Inggris (Dok/JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, MANAUS—Timnas Inggris akan menghadapi Italia, salah satu momok terbesar mereka pada putaran grup Piala Dunia 2014, di Stadion Arena Amazonia, Manaus, Minggu (15/6/2014) pagi WIB.

Rekor pertemuan kedua tim memang tak berpihak kepada The Three Lions, julukan Inggris. Tim asal Negeri Ratu Elizabeth II tersebut menelan enam kekalahan dalam 11 duel terakhir mereka melawan Gli Azzurri, julukan Italia.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Salah satu kekalahan The Three Lions itu terjadi ketika mereka dipecundangi lewat drama adu penalti pada perempat final Euro 2012 di Stadion Olimpijski, Kiev, Ukraina. Saat itu, Inggris kalah 2-4 (0-0) dalam adu penalty setelah Ashley Young dan Ashley Cole gagal melaksanakan tugas mereka dengan baik. Sementara satu-satunya pemain Italia yang gagal menjalankan tugas dari titik putih adalah Riccardo Montolivo.

Tantangan besar pun akan kembali dihadapi Inggris ketika mereka ditakdirkan bertemu Azzurri pada laga pembuka Grup D Piala Dunia 2014. Dalam duel di Arena Amazonia, Manaus, para pemain kedua tim tidak hanya akan memiliki tantangan dari musuh mereka. Namun cuaca panas dan lembap yang diperkirakan mencapai 32 derajat Celcius bisa mengancam kedua tim menyuguhkan permainan maksimal.

Namun bagi Inggris, musuh terbesar di salah satu kota eksotis dekat kawasan belantara Amazon tersebut mungkin adalah Andrea Pirlo. Playmaker Gli Azzurri menjadi salah satu pemain yang harus diawasi pasukan Roy Hodgson apabila mereka ingin memperbaiki rekor pertemuannya melawan Italia.

“Ini penting, kami tidak akan memberinya banyak waktu dan ruang ketika kami melawannya [Pirlo] karena dia bisa memberi pengaruh besar di banyak laga. Dia punya kemampuan itu,” jelas kapten Inggris, Steven Gerrard, dilansir Yahoosports, Jumat (13/6/2014).

Usia Pirlo boleh saja menginjak 35 tahun. Namun pemain yang awal tahun ini bercerai dengan istrinya, Deborah Roversi, tersebut masih layak menyandang maestro lini tengah Azzurri. Rencana pensiun dari panggung internasional seusai Piala Dunia 2014 juga bisa memotivasi Pirlo untuk lebih tampil mati-matian membela negaranya di Brasil.

“Saya semakin tua. Tidak akan berguna jika terus berlanjut. Namun tentu saja, saya akan siap jika kembali dipanggil, namun jika saya berada di tim nasional dan saya tidak bermain, maka itu tidak akan menggangguku. Jadi saya lebih baik berada di rumah,” jelas Pirlo.

Dua tahun lalu, Pirlo telah membuktikan sebagai ancaman besar The Three Lions. Lewat tendangan panenka indahnya di babak adu penalti, Azzurri meredam mimpi Inggris lolos ke semifinal Euro 2012. “Saya tidak pernah menyesal dengan kejadian itu, saya melihatnya sebagai cara untuk memenangi adu penalti,” urai kiper Inggris, Joe Hart, tentang kegagalannya menangkis tendangan panenka Pirlo dari titik putih dua tahun silam.

Siapkan Henderson
Pelatih Inggris, Roy Hodgson, sepertinya tidak mau tinggal diam. Dilansir Daily Mail, Hodgson disebut-sebut telah menyiapkan gelandang bertahan Liverpool, Johan Henderson, untuk mematikan pergerakan Pirlo. Selain itu, eks pelatih Inter Milan itu juga menyiapkan Danny Welbeck untuk merepotkan rekan setim Pirlo di lini tengah, Daniel De Rossi, lewat serangannya dari sektor sayap.

“Ketika kami mendapat bola, kami akan membawanya maju, kami akan menyerang. Kami percaya dengan lini serang kami untuk melakukan itu. Namun kami juga harus memperjelas mereka tidak bisa keluar dari posisi mereka seenaknya,” terang Hodgson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya