SOLOPOS.COM - Ilustrasi Situasi kampus Universitas Brawijaya Malang (blog.ub.ac.id)

Green campus coba diraih Universitas Brawijaya dengan membangun 100 sumur injeksi.

Madiunpos.com, MALANG Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, sepanjang 2015 menargetkan membangun 100 sumur injeksi sebagai upaya menuju green campus atau kampus hijau.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof. Mohammad Bisri mengatakan saat ini baru 12 sumur injeksi yang sudah dibangun untuk mewujudkan green campus tersebut. Dari 12 sumur itu 10 di antaranya merupakan kontribusi alumni Universitas Brawijaya Malang. “Para alumni menghibahkan 10 sumur injeksi dengan anggaran per sumur Rp10 juta,” kata Bisri, Kamis (8/1/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Sumur injeksi Universitas Brawijaya Malang untuk meraih kondisi ideal green campus itu dirancang memiliki kedalaman 10 meter dan mampu menampung sedikitnya 10 meter kuibik air. Jika nantinya Universitas Brawijaya memiliki 100 sumur injeksi maka air yang bisa tertampung mencapai 1.000 meter kuibik.

Setiap fakultas yang ada di Universitas Brawijaya Malang diproyeksikan akan memiliki sumur injeksi. Dengan begitu maka upaya pembangunan 100 sumur injeksi sepanjang 2015 diharapkan bisa segera terealisasi dengan mengacu pada sumur injeksi yang lebih dulu ada.

“Dengan begitu maka akan mampu memenuhi kebutuhan air untuk internal seperti menyiram taman dan lainnya,” jelas dia.

Lubang Resapan
Selain sumur injeksi, Universitas Brawijaya Malang juga membuat biopori, yakni lubang resapan yang memiliki manfaat sebagai resapan air serta pembuatan pupuk melalui sampah organik. Untuk menuju kampus hijau UB juga akan meminimalisir kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat di lingkungannya.

Sebagai solusi UB akan membuat tempat parkir baru dengan memanfaatkan lapangan sepak bola menjadi lokasi parkir yang baru. “Selain itu kami akan mengajak mahasiswa, dosen, dan karyawan untuk berjalan kaki,” ujarnya.

Karena selama ini parkir di Universitas Brawijaya Malang menjadi persoalan serius menyusul tingginya jumlah kendaraan bermotor yang ada. Selain itu kecenderungannya mahasiswa atau dosen memilih lokasi parkir yang dekat dengan gedung fakultas masing-masing.

Masalah kendaraan bermotor di lingkungan universitas Brawijaya memang mendapat perhatian serius terkait upaya pencapaian green campus itu. Karena selain berasal dari kendaraan internal, kendaraan dari luar kampus juga banyak memanfaatkan jalur di lingkar Universitas Brawijaya menyusul tingginya kepadatan kendaraan di sekitarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya