SOLOPOS.COM - Peserta membawa patung Garuda Pancasila saat kirab Grebeg Sudiro di depan Pasar Gede, Solo, Minggu (26/1/2014). Acara dengan tema Melukis Indonesia Bernafas Bhineka Tunggal Ika tersebut membawa gunungan yang terbuat dari kue keranjang, hasil bumi dan buah-buahan yang turut dikirab sebelum diperebutkan warga. (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Grebeg Sudiro Solo digelar Minggu (26/1/2014). Ada 4.000 biji kue keranjang disebar saat kirab Grebeg Sudiro di Pasar Gede Solo. Grebeg Sudiro ke-7 yang digelar diikuti kira-kira 1.300 orang, terbagi pada 52 kelompok peserta kirab.

“Seperti tahun lalu kami juga menyebar kue keranjang kepada masyarakat. Dengan menyebar kue tersebut kami ingin berbagi kegembiraan kepada masyarakat luas,” ujar Sekretaris Panitia, Angga Indrawan ketika ditemui wartawan di sela-sela kirab, Minggu (26/1).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu Wakil Ketua Panitia, Yunanto Nugroho mengatakan Grebeg Sudiro tahun 2014 bertemakan, Melukis Indonesia Berbineka Tunggal Ika. Dia menjelaskan gerebeh ini merupakan ritual dan event budaya untuk menunjang nasionalisme, pluralisme, kebinekaan dan integrasi sosial khususnya di Solo.

Grebeg ini digagas oleh masyarakat etnis Jawa dan Tionghoa yang difasilitasi LPMK Sudiroprajan, Klenteng Tien Kok Sie, Pemkot Solo, lomunitas Pasar Gede serta tokoh masyarakat yang ada dengan kesadaran potensi yahg dimiliki.

Grebeg ini menyinergikan budaya Jawa dan Tionghoa serta mendukung program-program Kota Solo sebagai Kota Budaya dan Pariwisata.

Dia menilai Sudiroprajan merupakan kawasan yang dapat direvitalisasi untuk pemberdayaan ekonomi dan budaya. Apalagi di situ ada kawasan heritage Pasar Gede Harjonagoro, Kelenteng Tien Kok Sie dan kawasan perdagangan atau pertokoan Ketandan dan Limalasan. Potensi budaya itu bisa dikolaborasikan menjadi atraksi budaya yang menarik dan disuguhkan bagi masyarakat.

Tahun ini, papar Yuanto, pihaknya menggelar lima kegiatan yaitu lomba lampion, basar potensi dan paeran foto Sudiro tempo dulu dan umbul donga karahayon, semuanya sudah dilaksanakan.

Sedangkan kirab budaya digelar siang tadi sereta pesta kembang api dan parade liong bangongsai yang akan digelar pada 30 Januari pukul 22.30 WIB di Bundaran Pasar Gede.

Sementara itu Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo didampingi Wakil Walikota, Achmad Purnomo mengatakan event ini digelar untuk nguri-uri budaya leluhur khususnya budaya Sudiroprajan. Karena itu dia meminta masyarakat tak mempersoalkan asak dana yang dipergunakan.

“Kalau pun ada dana APBD atau dari perorangan yang digunakan untuk memeriahkan acara ini sebaiknya tidak usah dipersoalankan. Karena dana ini semua kan juga dikembalikan untuk rakyat pula,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya