SOLOPOS.COM - Yuk jaga jarak atau physical distancing cegah corona. (covid19.go.id)

Solopos.com, SUKOHARJO — Grafik jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Sukoharjo terus meroket hingga menembus 1.326 orang pada Jumat (13/11/2020) malam.

Sementara angka kematian atau mortality rate pasien positif makin mengkhawatirkan lantaran terus bertambah setiap pekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang Solopos.com himpun, Jumat, lonjakan kasus Covid-19 terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hampir setiap hari terdapat penambahan jumlah kasus konfirmasi positif secara signifikan.

Pengrajin Ciu Bekonang Sukoharjo Tanggapi Pembahasan RUU Minol oleh DPR, Ini Kata Mereka

Bahkan, jumlah pasien positif dengan gejala secara kumulatif pada grafik kasus Covid-19 Sukoharjo mencapai 500 orang. Sebagian besar menjalani perawatan intensif di rumah sakit lantaran memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Kondisi ini diiringi penambahan pasien positif yang meninggal dunia. Hingga 13 November, jumlah pasien positif yang meninggal dunia mencapai 68 orang. Selama lima hari terakhir, ada penambahan lima pasien positif yang meninggal dunia.

Klaster Baru

Jumlah pasien positif yang meninggal dunia pada akhir pekan lalu sebanyak 63 orang. Juru Bicara Gugur Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan banyak bermunculan klaster baru Covid-19 yang berimbas pada lonjakan grafik kasus Covid-19 Sukoharjo.

Pedagang Asal Mojo Solo Meninggal Positif Covid-19, Keluarga Sempat Ngeyel Tak Mau Tutup Toko

Kali terakhir, muncul klaster tenaga pendidik SMAN 1 Polokarto yang berujung pada penutupan sementara sekolah tersebut.

“Lonjakan kasus Covid-19 karena kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan [prokes] masih rendah. Mereka mengabaikan protokol kesehatan saat berinteraksi dengan orang lain,” katanya kepada Solopos.com yang menghubunginya, Jumat.

Lonjakan kasus baru Covid-19 juga karena deteksi dini lewat tes swab maupun rapid test yang makin agresif. Uji spesimen swab telah menjangkau lebih dari 10.000 spesimen.

Awas! 8 Lubang Di Sisi Barat Flyover Manahan Solo Ancam Bahayakan Pengendara Motor

“Petugas medis langsung melakukan tracing terhadap kontak erat pasien positif. Mereka langsung menjalani uji swab untuk mengetahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak,” ujarnya.

Penyakit Penyerta

Yunia tak memungkiri grafik kasus kematian pasien positif Covid-19 Sukoharjo makin mengkhawatirkan. Hal ini menjadi perhatian serius untuk menekan angka tersebut. Antara lain dengan meningkatkan manajemen tata laksana penanganan Covid-19 pada delapan rumah sakit rujukan Covid-19.

Sebagian besar pasien positif yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Kelompok masyarakat komorbid sangat berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Positif Covid-19 Meledak Hingga 163 Orang Dalam 6 Hari, Boyolali Terjun Ke Zona Merah

“Ada beragam penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung hingga gagal ginjal. Apabila mereka terinfeksi Covid-19 bisa berujung kematian,” paparnya.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengatakan pemerintah harus bersinergi dengan masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Masyarakat diedukasi agar disiplin menjalankan protokol kesehatan di lingkungan rumah, sekolah, kantor dan tempat ibadah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya