SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Sejumlah pengemudi ojek <em>online</em> Gojek mengeluh setelah mengetahui aplikasi Grab mulai menyediakan layanan pesan antar makanan di wilayah Solo.</p><p>Salah seorang pengemudi Gojek, Tomo, khawatir jumlah order makanan yang dia terima lewat layanan Gofood di aplikasi Gojek semakin berkurang dengan adanya layanan Grab Food. Dia mengatakan, kini keberadaan layanan Grab Food tersebut belum memengaruhi rata-rata jumlah order makanan yang dia terima per harinya. Namun, Tomo meyakini pada suatu saat nanti keberadaan Grab Food bakal semakin mengikis pendapatannya.</p><p>&ldquo;Sekarang belum begitu berdampak karena pilihan makanan yang ditampilkan Grab Food belum selengkap Gofood. Jadi kebanyakan customer saya rasa masih memilih membuka Gojek. Tapi kondisi itu kemungkinan besar akan berubah setelah Grab Food mampu menyamai capaian Gofood,&rdquo; kata Tomo saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em> di sela-sela menati order masuk di seberang SMAN 1 Solo, Kamis (5/4/2018) pagi.</p><p>Pengemudi Gojek lainnya, Heri menyampaikan, para pengemudi Gojek menjadi tambah kesal saat ini karena mendapati kabar Grab tidak pernah menjalin kerja sama dengan resto atau tempat penjualan makanan untuk Grabfood. </p><p>Grab diisukan langsung memasukkan daftar nama resto ke aplikasi Grabfood tanpa sepengetahuan pemilik tempat penjualan makanan. Karena tak ada perjanjian kerja sama, maka resto tidak perlu setor 20% pendapatan ke Grab untuk setiap order GrabFood. Hal itu berbeda dengan Gojek yang menarik 20% pendapatan untuk setiap order Gofood.</p><p>&ldquo;Harga makanan pada Grabfood adalah harga konsumen biasa, tidak seperti harga Gofood yang telah dinaikkan 20% mengingat resto ada kewajiban untuk menyetor 20% pendapatan ke Gojek untuk setiap order. Jika hal ini dibiarkan terus terjadi, Gojek akan kalah. Apalagi Grab sekarang masih memberikan promo <em>free ongkir</em> [ongkos kirim],&rdquo; jelas Heri.</p><p>Saat dimintai informasi, pengemudi Grab Bike, Catur, mengatakan layanan Grab Food mulai bisa dimanfaatkan masyarakat di Soloraya sejak pertengahan Maret lalu. Berdasarkan pengalamannya, dia membenarkan, ada beberapa resto atau tempat penjualan makanan di Kota Bengawan yang merasa tidak mengajukan kerja sama ke Grab namun termuat di layanan Grab Food. Para pemilik resto itu kaget ketika mendapati para pengemudi Grab Bike silih berganti datang membeli makanan atau miniman di tempat mereka.Tetapi menurut Catur, ada juga resto yang mengaku telah mengajukan kerja sama ke manajemen Grab.</p><p>&ldquo;Iya ada resto yang merasa tidak mengajukan kerja sama. Mereka tidak mempersoalkan hal itu. Saya melihat para pemilik resto itu malah senang karena makanan mereka termuat dan terpromosikan di Grab Food. Namun, ke depan mungkin akan lain. Grab saya rasa tetap akan mewajibkan resto-resto untuk setor sebagian pemasukan dari order. Kalau tidak seperti itu, penghasilan Grab dari mana? Apalagi Grab juga harus membayarkan subsidi kepada pengemudi saat ada promo free ongkir seperti sekarang,&rdquo; jelas Catur saat ditemui <em>Solopos.com</em> di Gremet, Kelurahan Manahan, Banjarsari.</p><p>Catur menyampaikan semakin lama, jumlah order makanan lewat layanan Grab Food yang dia terima kian banyak. Belakangan dia mampu mendapat order Grab Food hingga tiga hingga empat kali dalam sehari. Karena kini tengah diberlakukan promo free ongkir terhadap pembeli makanan lewat Grab Food, Catur memperoleh penghasilannya dari manajemen Grab yang mengeluarkan subsidi.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya