SOLOPOS.COM - Pembalap Ferrari, Fernando Alonso, melambaikan tangan kepada para fans-nya saat GP F1 Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (13/10/2013) siang WIB. JIBI/Solopos/Reuters/Toru Hanai

Solopos.com, SUZUKA – Pembalap Ferrari, Fernando Alonso, memang gagal naik podium pada adu kebut Grand Prix Formula One (GP-F1) Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (13/10/2013) siang WIB. Meski demikian, pembalap asal Spanyol itu tetap membukukan sejarah baru sebagai peraih poin terbanyak dalam sejarah F1, memecahkan rekor yang sebelumnya dimiliki juara dunia tujuh kali, Michael Schumacher.

Alonso hanya mampu finish di urutan keempat dalam GP F1 Jepang. Sementara, rival terberatnya, Sebastian Vettel dari Red Bull Racing Renault, justru kembali meraih sukses dengan merebut juara untuk kelima kalinya secara beruntun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi ini membuat Vettel kian tak terkejar untuk merebut gelar juara dunia keempatnya secara beruntun. Vettel kini kian kokoh di puncak klasemen pembalap dengan torehan 297 poin atau meninggalkan Alonso dengan selisih 90 poin di urutan kedua.

Namun kendati gagal meraih juara di Jepang, Alonso memiliki catatan cukup mentereng di Suzuka. Finish di urutan keempat membuat Alonso kini mengunpulkan total 1.571 poin selama kariernya di F1. Catatan ini lebih banyak lima poin dari pencapaian Schumacher, yang semula menempati posisi sebagai pembalap dengan raihan poin terbanyak sepanjang sejarah F1.

“Hari ini mereka mengatakan padaku saya memiliki rekor poin terbanyak dalam sejarah F1, jadi ini merupakan hari yang bahagia. Memimpin perolehan poin di F1 merupakan sesuatu yang hebat,” ujar Alonso dilansir Reuters, Minggu (13/10/2013).

“Dalam enam tahun ketika seseorang akan menyalipku, tak ada yang akan mengingat [sistem] poin. Mereka hanya akan merayakan bahwa mereka yang kali pertama dalam sejarah.”

“Jadi ini waktuku merayakan, waktuku untuk menikmati, mudah-mudahan hingga bertahun-tahun.”

Kendati demikian, banyak pengamat F1 kurang setuju jika perolehan poin Alonso disamakan dengan Schumacher. Pasalnya, selama ini sistem poin yang terjadi di F1 sering mengalami perubahan. Begitu juga pada masa Schumacher dan Alonso.

Ketika F1 kali pertama digelar, pembalap yang menang hanya mendapat delapan poin dan lima pembalap terdepan yang diberi nilai. Namun, sejak 1991, setiap pemenang mendapat torehan 10 poin dan pada 2010, sistem poin kembali berubah, di mana pembalap yang tampil sebagai jawara mendapat nilai 25 dan 10 pembalap terdepan yang mendapat nilai.

Schumacher memenani 91 balapan dalam kariernya selama periode 1991-2012, dengan sempat pensiun pada 1991-2012. Sementara, juara dunia dua kali Alonso, hingga saat ini hanya memenangi 31 balapan sejak melakoni debutnya di F1 pada 2001.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya