SOLOPOS.COM - Logo GP Ansor (Youtube)

Ormas diminta menahan diri tak melakukan sweeping.

Solopos.com, SRAGEN — Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sragen menyerukan kepada semua elemen masyarakat agar menahan diri dan tak melakukan aksi sweeping selama pelaksanaan puasa Ramadan 2017.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seruan tersebut disampaikan Ketua GP Ansor Sragen, Endro Supriyadi, kepada Solopos.com Sabtu (27/5/2017) sore. Menurut dia aksi-aksi sweeping liar jusru bisa mengganggu kekhusyukan puasa.

“Serahkan penegakan hukum kepada aparat. Jangan lakukan sweeping yang menurut hemat kami justru bisa memancing keresahan, dan mengurangi kekhusyukan ibadah puasa saudara-saudara kita,” ujar dia.

Endro mengakui masih ada kekurangan dari aparat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Tapi sebagai masyarakat, menurut dia, langkah terbaik adalah berkoordinasi dengan aparat bila terjadi pelanggaran hukum.

“Bila memang mendapati ada pelanggaran hukum di tengah masyarakat ya laporkan saja kepada polisi. Biar mereka yang mengambil langkah, jangan malah mengambil tindakan sendiri dengan sweeping,” seru dia.

Pendapat senada disampaikan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sragen, Muhammad Fadlan. Dia mengaku memahami alasan dilakukannya sweeping oleh sebagian elemen masyarakat.

Salah satunya masih adanya kekurangan dari aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas-tugasnya. Tapi tetap saja, dia menjelaskan, tindakan main hakim sendiri dengan sweeping tak dibenarkan.

“Mari kita khusyuk beribadah puasa. Setiap pelanggaran hukum yang dirasa mengganggu jalannya ibadah puasa, tolong dilaporkan saja kepada polisi atau pun Satpol Pamong Praja,” ajak Fadlan.

Di sisi lain dia meminta aparat kepolisian dan Satpol PP serius mengambil langkah-langkah untuk membantu terciptanya iklim sejuk, dan kondusivitas wilayah selama bulan suci Ramadan 2017.

“Tingkatkan patroli dan pengawasan wilayah. Segala pelanggaran kamtibmas agar ditindak, sehingga tak memicu aksi sweeping. Mari kita sama-sama ciptakan Ramadan yang penuh barakah,” kata dia.

Fadlan menyarankan agar pemerintah mengambil langkah menyerukan kepada setiap tempat hiburan karaoke agar ditutup sementara. Langkah itu menurut dia untuk menghormati kaum muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya