SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah (Jateng), Solahudin Aly, meminta Ustaz Abdul Somad (UAS) melapor ke polisi terkait intimidasi maupun ancaman yang diterima. Akibat ancaman serta intimidasi, UAS membatalkan sejumlah agenda pengajian di beberapa wilayah di Jateng, D.I Yogyakarta, dan Jawa Timur (Jatim).</p><p>&ldquo;UAS memiliki hak konstitusional seperti halnya warga lain. Maka, kalau dia mendapat ancaman laporkan saja ke polisi agar tidak timbul fitnah. Kalau seperti ini [tidak melapor ke polisi] kan justru jadi bola liar [timbul fitnah],&rdquo; tutur Solahudin saat dihubungi <em>Semarangpos.com</em>, Selasa (4/9/2018). Pria yang akrab disapa Gus Solah itu menambahkan pihaknya tak pernah sekali pun melakukan intimidasi maupun penolakan terhadap kegiatan ceramah ulama yang sempat digadang-gadang menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.</p><p>Dalam jejak digital yang dilacak <em>Semarangpos.com</em>, NU Jateng atau lembaga sayapnya <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180729/515/930641/lo-banser-nu-tiba-tiba-ngaku-netral-atas-pengajian-abdul-somad-di-semarang">turut aktif dalam presekusi</a> atas Ustaz Abdul Somad selama ini. Meski demikian Solahudin Aly hanya mengaku pihaknya pernah mendatangi polisi untuk memperketat pengawasan pengajian UAS. Hal itu, menurut dia disebabkan prasangka atas UAS sebagai ulama yang kerap dikait-kaitkan dengan organisasi terlarang, Hizbut Tharir Indonesia (HTI).</p><p>&ldquo;Jangan sampai pengajian Ustaz Abdul Somad itu dimanfaatkan oleh anggota HTI untuk melakukan konsolidasi. Makanya, kami minta polisi untuk melakukan pengawasan dengan ketat. Tapi, kalau melarang atau menolak pengajian Ustaz Abdul Somad kami tidak pernah,&rdquo; imbuh Gus Solah.</p><p>Gus Solah menambahkan dengan melapor ke polisi, UAS akan menepis kekhawatiran yang saat ini berkembang di dalam masyarakat. Jangan sampai alasan UAS membatalkan acara pengajian yang disampaikan melalui akun Instagram <em>@ustadzabdulsomad </em>itu justru menimbulkan prasangka.</p><p>Gus Solah pun menegaskan jika GP Ansor Jateng bukanlah pihak yang mengintimidasi kegiatan pengajian UAS, termasuk di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Minggu (2/9/2018). Meski pun selama ini, GP Ansor kerap disebut kelompok yang menentang UAS karena dianggap anggota HTI.</p><p>&nbsp;&ldquo;Sebelum ini UAS juga pernah mengisi pengajian di tiga lokasi di Semarang, salah satunya kampus Unissula. Apa di sana kami melarang atau menghalangi? Enggak kan. Saat itu memang ada riak-riak kecil [rencana penolakan], tapi kan tetap berjalan lancar,&rdquo; beber Gus Solah.</p><p>Sebelumnya, UAS dalam akun Instagram<em> @ustadzabdulsomad </em>menyatakan alasan membatalkan sejumlah agenda pengajian di Jateng, termasuk MAJT Semarang. Dalam akun itu, akademisi Riau kelahiran Sumatra Utara (Sumut) itu mengaku mendapat intimidasi dan ancaman hingga membatalkan kegiatan.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya