SOLOPOS.COM - Rombongan melintasi kawasan pinggiran Beijing (Foto: Anton WP/JIBI/SOLOPOS)

Rombongan melintasi kawasan pinggiran Beijing (Foto: Anton WP/JIBI/SOLOPOS)

Pekan lalu, Bisnis Indonesia Group diajak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk acara nggowes di Beijing, China. Bagaimana kisah perjalanan itu? Berikut laporan wartawan SOLOPOS Anton W Prihartono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Minggu (16/9) sekitar pukul 06.00 waktu setempat seratusan orang lebih yang akan mengikuti acara Garuda Indonesia Beijing Cycling and Photography sudah antusias mempersiapkan sepeda di Kantor Kedutaan Besar RI untuk China dan Mongolia.

Sekitar pukul 07.00 waktu Beijing, rombongan diberangkatkan. Dengan semangat 45 mereka mengayuh sepeda. Namun, belum sampai menempuh perjalanan 2 kilometer, sudah ada peserta yang rontok alias gagal melanjutkan nggowes. Ada yang kram kaki dan ada juga yang kurang pas dalam menyetel sepeda dan memilih berhenti daripada cedera.

Di 25 kilometer pertama, mereka berhenti sejenak untuk istirahat. Sebagian peserta memang masih kelihatan segar dan ceria. Maklum, pemberhentian pertama masih di dalam Kota Beijing dengan jalan yang mendatar dan mulus.

Baru memasuki pemberhentian kedua, atau di kilometer 60, rombongan mulai terpisah-pisah. Maklum, medan mulai menanjak. Di antara mereka mulai ngos-ngosan dan mengayuh pelan sepeda mereka. Namun, ada juga yang tetap terus semangat memancal pedal sepeda.

Di pemberhentian kedua itulah, para peserta diberi waktu cukup lama untuk istirahat. Pihak Kedubes telah menyediakan makanan ringan asli Indonesia seperti arem-arem dan tahu baso. Maklum saja, selama di China mereka tak mendapatkan menu makanan yang sesuai lidah. “Lumayan untuk mengganjal perut yang baru kemasukan roti,” ungkap Iwa dengan muka bercucuran keringat.

Namun, di antara peserta hanya istirahat beberapa menit. Makan arem-arem, minum, buang air kecil, dan selanjutnya nggenjot lagi. Mereka seolah-olah sudah tak sabar menggapai Tembok Besar China yang sudah kelihatan di depan mata. Di 20 kilometer terakhir tersebut, medan sangat menanjak.

“Kalau menanjak begini, Pak Emir [Dirut Garuda Indonesia] paling jago. Pak Emir paling suka medan yang beginian,” ungkap seorang pegawai Garuda Indonesia.

Kurang lebih 1,5 jam kemudian peserta akhirnya mencapai garis finis. Tampak, seratus meter dari garis finis, sudah terlihat Tembok Besar China Shui Chang Cheng. Para peserta pun akhirnya puas. Teriakan puas tak henti-henti keluar dari para peserta. Bahkan, di antara peserta ada yang nekat membawa sepeda ke Tembok Besar China untuk selanjutnya mengabadikan momentum langka tersebut. Ya, foto-foto. ”Luar biasa! Akhirnya sampai juga ke Great Wall,” ungkap peserta dari Sentul Cycling Club.  (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya