SOLOPOS.COM - Komunitas Gowes Remblong Wonogiri saat melakukan penanaman pohon di hutan milik Perhutani, Dusun Beji ,Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko Wonogiri, Sabtu (28/11/2020). (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI -- Di Wonogiri ada komunitas pesepeda yang bernama Gowes Remblong. Uniknya, komunitas ini tidak hobi bersepeda, namun juga memiliki perhatian terhadap kelesatarian alam. Maka tak heran apabila kegiatan komunitas ini tidak melulu gowes, tapi juga menanam pohon di hutan lindung.

Seperti aksi yang mereka lakukan pada Sabtu (28/11/2020) lalu. Bertempat di hutan milik Perhutani di Dusun Beji ,Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko Wonogiri, Komunitas Gowes Remblong menanam bibit tpohon di lahan seluas 1,5 hektare. Ada 350 bibit pohon yang ditanam. Jenisnya ada pohon sirsak, matoa, jambu, avokad, sengon, kayu putih, mahoni, johar, jabon, dan salam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelola Tempat Wisata di Wonogiri Boleh Buka, Asal…

Ekspedisi Mudik 2024

Koordinator Komunitas Gowes Remblong Wonogiri, Agung Dewantoro, mengatakan bibit pohon itu dibeli dari iuran para anggota dan sumbangan dari komunitas lain. Aksi itu mereka lakukan untuk mengampanyekan pentingnya melestarikan lingkungan dan hutan untuk masa depan. Selain itu, tujuan penanaman pohon yang sebagian besar adalan pohon buah adalah untuk menanggulangi kera masuk ke permukiman dan merusak tanaman pertanian warga.

"Di daerah hutan yang kami tanami pohon itu sedang banyak hama kera. Hal itu membuat petani resah. Kera merusak tanaman petani dan ada yang ke permukiman warga. Mungkin hal itu disebabkan ketersediaan pangan di hutan sudah menipis. Dengan ditanami pohon buah di hutan, diharapkan kera tidak mengganggu petani atau warga," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (2/12/2020).

Pengusaha: Urus Izin Usaha di Wonogiri Mudah Kok!

Kegiatan menanam pohon tersebut, menurut Agung, baru kali pertama dilakukan komunitasnya. Nantinya, kegiatan itu menjadi agenda rutin setiap tahun. "Komunitas kami baru dua tahun terbentuk. Para anggota meyakini, dengan diawali program penghijauan ini merupakan awal yang baik untuk memulai program peduli lingkungan," ungkap dia.

Bakti Sosial

Sebelum ini,  Komunitas Gowes Remblong menggelar bakti sosial dengan membagikan alat tulis kepada para anak-anak usia sekolah. "Akhir-akhir ini kan kami sering gowes di jalur perhutani. Kemudian kami mempunyai inisiatif untuk melakukan kegiatan penanaman pohon. Terlebih untuk saat ini pada masa awal musim penghujan. Jadi untuk menanam tumbuhan cukup bagus," kata Agung.

Hari Pertama Buka, Wisata WGM Wonogiri Dikunjungi 1.158 Orang

Lebih jauh, ia menceritakan alasan kenapa komunitas gowes mereka diberi nama Remblong. Itu karena pada awal komunitas terbentuk, ada beberapa anggota yang sering keblandang atau rem sepeda blong saat naik sepeda.

"Kejadiannya itu rata-rata sama. Setelah dapat pesan Whatsapp dari istrinya, mereka buru-buru pada jalan turunan dan akhirnya rem blong. Dan itu jadi bahan bullyan di komunitas kami," kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya