SOLOPOS.COM - Heroe Poerwadi (tengah) saat bersepeda di Kampung Purbayan, Kotagede, Jogja, Jumat (10/12). Istimewa/Pemkot Jogja

Solopos.com, JOGJA – Jalanan kota dan gang-gang kampung di Kelurahan Purbayan, Kotagede, Jogja, dibuka sebagai salah satu jalur sepeda dalam program YoGowes Monalisa. Tema romansa kota lawas begitu melekat di sini mengingat Purbayan menjadi bagian Kotagede yang diketahui sebagai bekas ibu kota kerajaan di Jogja.

Trek gowes di sini bisa dimulai dari Museum Sandi di kawasan Kotabaru. Pesepeda bisa menyusuri jalanan kota menuju kawasan Kotagede. Lalu, gang-gang kampung di Kelurahan Purbayan menanti untuk dijelajahi.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Baca Juga: Aksi Heroik Tim Gowes Brimob Selamatkan Kakek Stroke dari Kebakaran

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi sudah menjajal jalur ini bersama rombongan dari berbagai instansi dan komunitas, Jumat (10/12/2021). Ada beberapa pitstop atau pemberhentian yang menarik Heroe menghentikan kayuh sepedanya.

Tepatnya di Kampung Bumen, Heroe berhenti dan menikmati sajian Kue Kembang Waru yang menjadi salah satu khas kuliner Kotagede. Kue berbentuk Bunga Waru dengan delapan mahkota ini konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Beberapa Usaha Kecil Menengah yang kini masih memproduksi Kue Kembang Waru di Kampung Bumen.

Sebagai informasi, Kelurahan Purbayan dulunya merupakan penggabungan dari empat Rukung Kampung (RK). Empat RK itu adalah Gedongan, Basen, Purbayan dan Alun-Alun. Setelah tergabung menjadi kelurahan, empat eks RK itu kemudian dibagi menjadi 14 Rukun Warga. Kini, ada 3.302 KK yang terdiri dari 10.176 jiwa di kelurahan itu.

Baca Juga: Sepaket Wisata Jogja-Solo-Sangiran Bersama KRL

Tentu saja beberapa jejak empat RK itu kini masih bisa dinikmati. Heroe pun ingin mengenalkan kawasan ini sebagai jalur sepeda di Jogja. Dan, akan banyak pitstop yang dikembangkan ke depannya. “Nantinya perlu dilanjutkan ke pitstop-pitstop karena niat membangun jalur gowes ini adalah membawa wisatawan masuk ke kampung-kampung sehingga membelanjakan di kampung-kampung,” kata Heroe di Kampung Purbayan, Kotagede, Jogja, Jumat (10/12).

Potensi Klaster Ekonomi

Pitstop, lanjut Heroe, berpotensi menjadi tempat pengembangan wisata dan ekonomi. Konsep yang bakal ditawarkan Heroe untuk para peseda yang ingin menjajal trek ini adalah olah raga sambal cari oleh-oleh wisata. ”Perlu kami kuatkan di jalur-jalur sepeda Monalisa adalah jalur wisata, sehingga orang datang ke Jogja bisa bersepeda dengan lima jalur sepeda wisata. Nyepeda di Kota Jogja dan cari oleh-oleh wisata,” kata Heroe.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Purbayan, Nugroho Nurcahyo mengatakan ada beberapa potensi klaster yang bisa diaktifkan di pitstop-pitstop jalur sepeda. Sebagai contoh, integrasi musik keroncong, kegiatan menanam Lumbung Mataram dan kuliner Kopi Lumbung Mataram di Purbayan.

Baca Juga: Asale Kotagede Jogja: Tempat Wong Kalang Hidup Mewah

Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Purbayan, Nugroho Nurcahyo, lokasi Kopi Lumbung Mataram dulunya lahan yang tidak terawat seperti hutan belantara. Kemudian warga mengelola tanah sebagai tempat menanam dalam program Lumbung Mataram Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja. Seiring berjalannya waktu, warga memiliki ide membuat Kopi Lumbung Mataram dan sebagian bahan baku diambil dari hasil panen Lumbung Mataram.

“Kampung Purbayan adalah kampung wisata, kampung pusaka, dan kampung penjaga tradisi. Beberapa unggulan kampung wisata Purbayan di antaranya aktivitas kerajinan perak dan kuliner khas roti kembang waru. Kini berkembang menjadi rute jalur sepeda wisata. Harapannya bisa maju dan berkembang,” kata Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya