SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN — Athalia Nindya Dewi, 9, bocah asal Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo meninggal dunia setelah mengalami terlibat kecelakaan di wilayah Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Minggu (26/7/2020) pagi. Peristiwa itu terjadi saat korban bersepeda bersama keluarganya.

Peristiwa itu terjadi di ruas jalan DPU antara Cawas dengan Weru, tepatnya di Dukuh Tanjung, Desa Barepan, Kecamatan Cawas sekitar pukul 06.30 WIB. Atha pagi itu bersepeda bersama bapak, ibu, dan kakaknya dari Weru menuju Cawas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka bersepeda sendiri-sendiri dengan Atha berada pada urutan paling akhir. Saat melintas di ruas jalan Weru-Cawas, dari arah berlawanan (Cawas ke Weru) ada truk yang berusaha mendahului truk lain yang ada di depannya.

Atha diduga tertabrak truk yang sedang mendahului tersebut hingga mengalami luka pada bagian kepala, tangan, serta dada.

Bocah itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, melalui Kapolsek Cawas, AKP Waleri, membenarkan peristiwa itu. Peristiwa tersebut ditangani Unit Laka Satlantas Polres Klaten.

"Dari informasi awal, saat kejadian itu ada truk beriringan dengan truk bagian belakang mau menyalip. Di belakang truk itu ada sepeda motor yang juga mau mendahului. Kemudian dari arah berlawanan ada peseda ontel terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Kemudian anak yang di belakang itu terkena truk atau sepeda motor kami belum tahu. Korban meninggal dunia yakni anak berumur sembilan tahun," jelas Waleri saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Masih Menyelidiki

Kanitlaka Satlantas Polres Klaten, Iptu Panut Haryono, mengatakan masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

"Sebelum terjatuh, peseda ontel diduga sempat oleng. Apakah oleng ini karena sebelumnya ada benturan dengan kendaraan lain kemudian terjatuh ditampani truk atau karena hal lain, ini yang sedang kami selidiki. Itu nanti perlu keterangan dari pihak keluarga yang paham. Karena pihak keluarga masih berduka, kami belum bisa meminta keterangan mereka," jelas dia.

Setelah peristiwa itu, jenazah korban lantas dimakamkan oleh pihak keluarga di Weru. Sementara, pengemudi truk masih dimintai keterangan petugas di Unitlaka Satlantas Polres Klaten.

Panut menjelaskan peristiwa pesepeda meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas baru kali pertama terjadi di Klaten sejak bersepeda di tengah pandemi juga menjadi tren di Klaten.

Terkait tren bersepeda, Panut mengimbau para pesepeda tetap mematuhi aturan lalu lintas. Mereka diminta mengenakan pelindung kepala atau helm khusus bersepeda.
"Imbauan kami terhadap pengguna jalan khususnya pesepeda untuk selalu hati-hati dan mematuhi tata tertib lalu lintas. Begitu pula ketika melintasi APILL [alat pemberi isyarat lalu lintas]. Ketika menyala merah tetap harus berhenti dulu," tutur dia.

Panut juga mengimbau aktivitas bersepeda tak dilakukan secara bergerombol serta saling menghargai pengguna jalan yang lain. "Karena jalan raya di Klaten belum ada jalur khusus sepeda, alangkah baiknya untuk rute mencari jalan pedesaan," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya