SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tiga dari kiri) bersepeda bersama para pejabat eselon II melewati Jembatan Barong di Kawasan New Kemukus, Pendem, Sambungmacan, Sragen, Jumat (18/2/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berhasil menaklukan medan sepanjang 34 km dengan bersepeda dari Sragen kota hingga Gunung Kemukus di wilayah Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jumat (18/2/2022).

Yuni, sapaannya, melewati jalan halus dan rusak di sepanjang rute itu bersama adiknya yang juga legislator DPRD Jawa Tengah, Untung Wibowo Sukowati, serta para pejabat eselon II dan III.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jarak tersebut ditempuh Yuni dan pejabat lainnya selama empat jam dengan tiga kali istirahat. Rombongan Bupati berangkat dari Pendapa Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Sragen pada pukul 05.30 WIB dan sampai di Gunung Kemukus pada pukul 09.30 WIB.

Baca Juga: Dermaga Gunung Kemukus Kini Tak Terurus

Selama perjalanan, Yuni juga didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto. Ketika melihat kondisi jalan rusak, Yuni langsung memerintahkan secara lisan kepada Kepala DPU Sragen untuk diagendakan diperbaiki.

Yuni nyaris tak kuat karena kecapaian. Ia sempat ditawari naik motor oleh ajudan tetapi tekadnya untuk menaklukkan medan itu lebih kuat sehingga memilih melanjutkan gowes.

Rute sejauh 34 km itu merupakan rute terpanjang kedua yang pernah dijajalnya. Sebelumnya, Yuni pernah gowes dengan rute terjauh sepanjang 40 km yang membuatnya kapok. “Rute terjauh 40 km. Hanya sekali doang. Kapok,” katanya kepada Solopos.com, Jumat siang.

Cuaca mendung sejak pagi hari mendukung kegiatan gowes itu. Setibanya di Gunung Kemukus, rombongan Bupati disambut gerimis. Begitu tiba di areal parkir Gunung Kemukus, Yuni didaulat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen untuk menyerahkan sembako kepada perwakilan warga.

Baca Juga: Dukung Gunung Kemukus Jadi Wisata Religi, Baznas Sragen Kasih Bantuan

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan itu, mereka kemudian sarapan bersama di halaman depan pendapa kompleks Sendang Ontrowulan yang terletak di ujung promenade Gunung Kemukus. Soto Mondokan menjadi menu yang paling disukai Yuni.

Selain soto ada aneka masakan Jawa dan tengkleng yang menjadi menu khas bagi aparatur sipil negara (ASN). Mereka sarapan pagi di antara rintikan gerimis tipis. Seusai makan, rombongan bubar karena gerimis kecil itu berubah menjadi hujan deras.

“Cuaca mendung tak terasa capai. Medannya lumayan. Naik turun. Lama tidak gowes jauh. Rutenya 34 km. Saat gowes ada yang jalannya bagus dan ada yang jelek. Tadi rutenya lewat jalur desa, setelah dari Gabugan, lewat Slogo (Tanon), Hadiluwih (Sumberlawang). Nah, jalan Hadluwih ke Doyong itu ada yang belum diperbaiki karena jalan desa. Ada juga jalan dari Hadiluwih ke Peleman jelek, saya langsung minta Kepala DPU untuk perbaikan,” kata Yuni saat berbincang dengan wartawan.

Baca Juga: Warga Gunung Kemukus Mulai Pasang Spanduk Tarif Parkir Swadaya

Selama perjalanan Yuni berhenti di Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Gawan, Lapangan Slogo, dan Balai Desa Hadiluwih. Dia menyampaikan setiap berhenti pasti dijamu aneka makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya