SOLOPOS.COM - Gory, anjing yang selalu menemani sukarelawan di jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho di Desa Gumeng, kecamatan Jenawi, Karanganyar. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Para pendaki yang pernah naik ke Gunung Lawu via jalur Candi Cetho, Karanganyar mungkin pernah bertemu dengan seekor anjing putih-cokelat di sekitar pos registrasi atau bahkan pernah diikuti oleh anjing tersebut saat mendaki.

Anjing bernama Gory ini memang menjadi sahabat pendaki. Biasanya Gory akan memilih pendaki sesuai dengan instingnya. Kalau ia merasa pendakinya baik, perhatian, dan memberinya makan, maka Gory tak sungkan-sungkan mengikuti pendaki tersebut naik gunung sejak dari pos registrasi atau basecamp sampai ke puncak, hingga kembali lagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tapi walaupun begitu, tidak semua pendaki baik pun di ikuti anjing yang satu ini. Ada saatnya anjing ini memilih tetap berada di sekitar pos registrasi bersama para petugas/sukarelawan di basecamp.

Baca juga: Pendaki Gunung Lawu Wajib Pakai Sepatu

Seperti belakangan ini, Gory si anjing lebih sering berada di sana ketimbang ikut para pendaki naik ke puncak Gunung Lawu. Tidak tahu mengapa, mungkin Gory sudah bosan naik-turun gunung.

Salah satu sukarelawan Gunung Lawu di jalur Candi Cetho, Eko Suwardi Memora, mengatakan sekarang Gory hanya mau ikut naik gunung bersama petugas/sukarelawan basecamp. Gory tak pernah absen ketika para sukarelawan ini harus naik untuk melakukan misi evakuasi pendaki atau kegiatan lainnya.

“Dulu memang dia sering ikut pendaki-pendaki naik sampai ke puncak, lalu turun lagi. Pokoknya kalau nalurinya mengatakan pendakinya baik, ya Gory ikut mereka. Tapi kalau sekarang tidak, Gory hanya naik sama orang basecamp. Kalau ada penyelamatan pasti ikut,” ujar Eko saat berbincang dengan Solopos.com di basecamp jalur Candi Cetho, Sabtu (17/11/2021).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Wilayah Garut, Begini Foto-Foto Dampaknya

Sementara itu, ketika tidak ikut mendaki aktivitas Gory di sekitar pos registrasi juga tidak banyak. Anjing jantan ini hanya bermain-main di lingkungan sekitar.

Soal makan, Gory juga tidak rewel. Cukup nasi yang dicampur telur rebus ia memakannya dengan lahap. Tapi makanan yang paling ia suka adalah roti dan sejenisnya.

“Paling suka makan roti. Kalau sosis malah tidak doyan dia,” imbuh Eko.

Kini Gory sudah berada di lereng Gunung Lawu itu selama lima tahun sejak kali pertama dibawa dari Solo. Saat itu, Gory masih kecil. Bahkan ketika kali pertama diajak naik oleh para sukarelawan, Gory masih digendong.

“Pas datang dia masih kecil. Kalau ikut naik dia masih harus digendong. Lalu Gory terus dibiasakan ikut, hingga lama-lama menjadi mahir naik gunung,” sambung dia.

Baca juga: 5 Gunung Angker di Jawa Tengah: Lawu-Slamet

Sementara itu, Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Sunardi, mengatakan Gory memang anjing yang selalu menjadi teman pendakian sukarelawan Gunung Lawu.

“Gory menjadi teman pendakian para sukarelawan. Kalau ada kegiatan pencarian atau evakuasi pasti dia selalu ikut,” ujarnya.

Brandy dan Zero

Di sisi, sebelum Gory juga ada anjing-anjing lain yang menjadi sahabat pendaki/sukarelawan, yakni Brandy dan Zero. Brandy sekarang sudah tidak ada, sedangkan Zero meninggalkan basecamp Candi Cetho dan dikabarkan berada di wilayah Tawangmangu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya