SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Google berencana menarik biaya kepada perusahaan ponsel pintar sekitar US$40 atau Rp607.000 untuk setiap perangkat yang menggunakan aplikasi mereka. Biaya ini ditarik terkait protes Uni Eropa yang menyebut Google mendominasi industri teknologi smartphone dunia.

Diwartakan Reuters, Minggu (21/10/2018), besaran biaya tersebut nantinya bergantung harga pasaran perangkat yang dijual di setiap negara Eropa. Kebijakan itu bakal diterapkan mulai 29 Oktober 2018. Jadi, setiap vendor ponsel yang menggunakan aplikasi Google harus membayar biaya lisensi tersebut. Adapun aplikasi Google itu adalah Google Play, Gmail, hingga Google Maps.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Google mengambil kebijakan tersebut setelah didenda sekitar US$5 miliar oleh Uni Eropa pada Juli 2018 lalu. Denda itu dijatuhkan karena Google dianggap melakukan monopoli. Dengan kebijakan tersebut, semestinya pesaing Google seperti Microsoft dapat memasukkan aplikasi mereka ke smartphone yang beredar di pasaran.

Sebelumnya, Google merangkai 11 aplikasi yang harus dipasang di ponsel Android jika ingin memakai lisensi Play Store. Namun, praktik tersebut dinilai melemahkan daya saing. Jadi, Google kemudian berupaya menjual lisensi berbeda untuk Search, Chrome, Maps, Gmail, dan Docs.

“Pra-instalasi Google Search dan Chrome bersama dengan aplikasi lain telah membantu mendanai pengembangan distribusi Android. Sekarang, kami akan memperkenalkan lisensi berbayar baru untuk smartphone dan tablet yang dijual ke kawasan Eropa,” kata Vice Preseident of Platforms Google, Hiroshi Lockheimer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya