Google Rintis Pusat Riset Kecerdasan Buatan di Ghana

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Google tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan alias <em>artificial intelegence </em>(AI). Perusahaan <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180616/484/922516/tips-menghasilkan-foto-terbaik-di-momen-lebaran">teknologi</a> raksasa ini berencana membuka pusat studi khusus AI di Ghana, Afrika Barat. Pusat riset pertama di Afrika ini rencananya dibuka di Accra, Ghana, pada akhir 2018.</p><p lang="zxx">"Kami bakal berkolaborasi dengan universitas dan pusat penelitian lokal tentang potensi penggunaan AI di Afrika," demikian pernyataan resmi dari Google seperti dikutip dari <em>CNBC, </em>Minggu (17/6/2018).</p><p lang="zxx">Pusat riset di Accra, Ghana, nantinya bakal memiliki fungsi sama dengan yang ada di sejumlah kota lain, yakni Paris (Prancis), New York (Amerika Serikat), Tokyo (Jepang), dan markas <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180614/484/922414/google-doodle-sambut-piala-dunia-2018">Google</a> di Mountain View (Amerika Serikat). Pusat riset di Accra dibangun setelah Google memiliki kantor di Afrika selama 10 tahun terakhir.</p><p lang="zxx">Selama ini, kantor <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180612/484/921834/whatsapp-siapkan-fitur-khusus-lawan-hoaks">Google</a> di Afrika telah membantu memberikan pelatihan keterampilan digital kepada 10 juta orang. Tapi, Accra bukan satu-satunya kota di Afrika yang menjadi pusat teknologi.</p><p lang="zxx">Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa, dan ibu kota Rwanda, Kigali, juga menjadi tempat yang sama. Kedua negara tersebut dipilih oleh pendiri Microsoft, Bill Fates, untuk merintis <em>platform </em>pembayaran digital.</p><p lang="zxx">&nbsp;</p>

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian