SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Google, perusahaan mesin pencari asal Amerika Serikat lebih menyukai menjajal drone di Indonesia daripada mobil otonomnya.

 

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Harianjogja.com, JAKARTA — Mumpung orangnya lagi datang ke Indonesia, Sergey Brin pun diberondong banyak pertanyaan. Wajar saja, sang pendiri Google itu saat ini sedang menggarap banyak proyek yang digodok melalui lab rahasia di Google X.

Selain cawe-cawe soal Project Loon, balon udara raksasa yang bisa menebar sinyal 4G dari atas langit, Sergey bersama timnya juga banyak menguji coba proyek-proyek moonshot lainnya di markas besar Google yang ada di Mountain View, California, AS.

Misalnya saja, mobil otonom alias self-driving car. Proyek yang diberi nama Google Car ini telah dimulai sejak 2009 dengan tujuan merevolusi industri mobil otonom. Pengembangannya masuk dalam bagian laboratorium Google X.

Sampai saat ini, belum ada rencana untuk memindahkan proyek ini di bawah naungan Alphabet, perusahaan induk Google yang juga dipimpin oleh Sergey bersama Larry Page, duet mautnya saat mendirikan raksasa internet Google.

Sergey saat mengunjungi kantor Kementerian Kominfo pun ikut ditanyai kemajuan dari proyek ambisius ini. Ia sedikit bercerita bahwa mobil otonom itu masih dalam tahap pengembangan dan masih jauh dari kata final.

“Self-driving masih working progress, masih perlu banyak penyempurnaan,” kata Sergey diplomatis saat ditanya soal kemungkinan memboyong mobil otonom tersebut ke Indonesia.

Ketimbang membicarakan mobil otonom yang masih belum memungkinkan turun ke jalan secara komersial — apalagi melihat kondisi lalu lintas di Indonesia yang masih jauh dari kata tertib — ia pun lebih memilih untuk membahas proyek lainnya yang lebih realistis buat diaplikasikan di negeri ini.

“Kami juga sedang mengembangkan Project Wing yang berusaha mengirimkan barang menggunakan drone, ini lebih efektif untuk menjangkau berbagai tempat, terutama di wilayah kepulauan,” kata Sergey.

Indonesia, menurut dia, merupakan negara yang sangat menantang dari sisi geografis. Apalagi Indonesia punya ribuan pulau, tepatnya 17 ribu pulau. Maka tak pelak, negeri ini dianggap cocok untuk dijadikan tempat uji coba proyek-proyek Google.

Setelah Project Loon, Underwater Streetview, ada kemungkinan Google juga akan menjajal drone untuk metode pengiriman barang lewat udara dalam waktu dekat. Namun sayangnya, Sergey masih belum mau membahasnya lebih lanjut saat ini.

Penggunaan drone untuk mengirimkan barang pada para konsumen, sejatinya telah lebih dulu diuji coba oleh Amazon, salah satu toko online terbesar di dunia. Drone Amazon dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dimasuki dengan boks barang yang akan diantar.

Drone ini akan terbang secara vertikal, lalu mengarah ke rumah konsumen. Model drone yang ada di video ini dapat mengantar sampai sejauh 24 kilometer. Alat ini juga dibekali dengan sensor untuk menghindari rintangan di depannya dan akan mendarat di lokasi yang ditandai, mengeluarkan barang, kemudian langsung terbang lagi.

Amazon sendiri belum memutuskan kapan drone semacam itu akan beroperasi, tapi diprediksi sekitar akhir tahun 2016 atau awal 2017. Selain Amazon, Google dan retailer Wal Mart juga sedang mengujicoba drone untuk mengantar barang di Amerika Serikat.

Jika melihat pertemuan antara Menkominfo Rudiantara dan Sergey Brin kemarin. Rasanya bukan tak mungkin Project Wing ini bakal diuji coba. Sebab, Indonesia juga punya rencana besar untuk mengembangkan e-commerce di 2020. Drone yang dimiliki Google, bisa saja menjadi salah satu alternatif untuk urusan logistik antarpulau terpencil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya