SOLOPOS.COM - Apa itu kimchi? (Google.com)

Apa itu kimchi? (Google.com)Google lewat doodle art bertanya, apa itu kimchi?

Solopos.com, SOLO – Halaman utama Google hari ini, Selasa (22/11/2017) menampilkan doodle sayur-sayuran dengan bumbu bahan masakan. Secara global, Google merayakan peringatan Kimchi Day atau Hari Kimchi di Korea Selatan. Apa itu kimchi?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengutip Wikipedia, Rabu (22/11/2017), Kimchi adalah makanan tradisional khas Korea Selatan yang terbuat dari beragam sayuran segar. Bahan-bahannya antara lain sawi putih, bawang daun, saus ikan, bubuk cabai merah, tepung beras, garam, jahe, lobak, wortel, dan bawang putih. Semua campuran itu difermentasikan melalui pot yang terbuat dari tanah liat disebut onggi.

Pada abad 18, Kimchi pertama kali dibuat dengan campuran cabai. Namun tak semua Kimchi di Korea akan memiliki campuran yang sama.

Pasalnya, wisatawan yang datang ke negara tersebut bakal menemukan beragam Kimchi dengan bahan yang berbeda di setiap daerahnya. Saking khasnya makanan ini, sejumlah orang bahkan memiliki kulkas khusus untuk menyimpan Kimchi.

Pada November hingga Desember, jumlah pembuatan Kimchi di Korea Selatan akan meningkat saat perayaan Kimchi Day. Ini ditujukan sebagai persiapan musim dingin di negara tersebut.

Selama pembuatan Kimchi, anggota keluarga saling berkumpul untuk memasak di dapur masing-masing untuk memasak dan saling berbagi cerita.

“Kimchi Day telah tercatat sebagai warisan budaya di UNESCO dalam menciptakan momen sukacita dan mendorong hidup selaras dengan alam. Selamat makan,” tulis Google.

Seiring dengan populernya budaya Korea melalui drama dan musiknya, hidangan Kimchi juga turut dikenal di seluruh dunia. Saat pengguna Google mengunjungi halaman utama, di sana akan terpampang beragam sayuran yang menjadi bahan pembuatan Kimchi.

Ketika diklik, pengunjung akan dibawa ke situs hasil pencarian tentang Kimchi. Lantas, mengapa Google menampilkan doodle Apa itu Kimchi di halaman utama mereka hari ini.

Berikut serba-serbi kimchi dikutip Solopos.com dari Antara, Rabu, 22 November 2017:

Penyakit kulit

Mengkonsumsi kimchi 85-158 gram atau satu sampai tiga porsi per hari secara rutin dapat menurunkan risiko tertular dermatitis atopik (AD), penyakit kulit eksim, sebesar 32 persen, ungkap sebuah studi yang dilakukan ilmuwan Korea Selatan.

Warisan budaya

Kimchi, yang memiliki sejarah panjang sejak zaman perang ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda. Pada saat perang, penduduk Korea memikirkan bagaimana caranya makanan bisa awet dalam waktu lama. Sehingga lahirlah Kimchi.

Tips membuat Kimchi

Chef Hwang Jong Min dari JW Marriott Seoul, Korea Selatan mengatakan membuat kimchi biasanya butuh waktu untuk menunggu proses fermentasi, minimal diamkan selama lima hari agar rasanya enak.

Potongan sawi putih, wortel, lobak, dan kucai yang dicincang panjang seperti korek api, biji wijen, dan pasta cabai diaduk jadi satu dicampur dengan bawang putih dan jahe.

Membuat kimchi enak tak perlu difermentasi lama, cukup didiamkan 10 menit.

Awet bertahun-tahun

Orang Korea biasanya membuat kimchi dalam porsi banyak dan disimpan di lemari es untuk persediaan berbulan-bulan.

Bahkan, Chef Hwang Jong Min menjelaskan bahwa kimchi yang disimpan dalam suhu yang tepat, empat derajat celcius, bisa bertahan bertahun-tahun.

“Ada kimchi yang disimpan hingga enam tahun, rasanya enak. Di pasaran, kimchi yang difermentasi harganya lebih mahal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya