SOLOPOS.COM - Bendera Merah Putih Raksasa dikerek bersama oleh Gubernur DKI basuki Tjahaja Purnama dan sejumlah menteri, Jumat (19/12/2014). (Veronika Yasinta/JIBI/Bisnis)

Google Doodle kali ini memperingati tanggal berdirinya monumen bersejarah di Indonesia, yaitu Monas.

Solopos.com, SOLO — Monumen Nasional atau Monas dibangun sebagai bangunan simbolis dari kemerdekaan Indonesia sebagai negara. Tanggal selesainya pembangunan Monas hingga tanggal peresmiannya diperingati oleh serach engine Google.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Minggu (12/7/2015) ini, bertepatan dengan tanggal peresmian Monumen Nasional. Sejarah pembangunan monumen megah yang berada di Jakarta Pusat tersebut cukup panjang.

Berdasarkan informasi yang Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Minggu, Monas dibangun saat masa pemerintahan Presiden Soekarno. Konstruksi awal dimulai pada 17 Agustus 1961, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-16 Indonesia.

Gagasan pembangunan Monas ini dicetuskan Soekarno karena impiannya agar Indonesia memiliki sebuah monumen nasional sebagaimana Prancis memiliki ikon bangunan Menara Eiffel.

Bermula dari harapan Soekarno tersebut, tepat pada 17 Agustus 1954, Komite Monumen Nasional didirikan. Komite inilah yang mengatur tentang pengadaan kompetisi desain pada 1955.

Ketika itu, ada sekitar 51 desain yang diajukan sejumlah arsitek. Namun, hanya desain arsitek Frederich Silaban yang menarik perhatian panitia sayembara.

Terpilihnya desain Frederich tak semata-mata langsung disetujui. Kompetisi diulangi pada 1960. Di tahun tersebut, ada 136 desain yang diikutkan salam sayembara. Namun, tidak ada yang memenuhi syarat panitia.

Akhirnya, atas perintah Soekarno, arsitek Frederich Silaban menghadap Soekarno untuk memperlihatkan desainnya. Sayang, Soekarno sempat tidak sepakat dengan desain Frederich karena akan memakan biaya terlalu mahal di tengah perekonomian Indonesia yang menurun kala itu.

Di sisi lain, Frederich tetap pada pendiriannya untuk membangun Monas sebagaimana desain awalnya. Ia berpendapat, pembangunan bisa ditunda hingga perekonomian Indonesia membaik.

Sebagai orang nomor satu kala itu, Soekarno kemudian meminta bantuan R.M. Soedarsono untuk melanjutkan proyek desain Monas. Soekarno ingin bangunan monumen dengan bentuk lingga dan yoni.

R.M. Soerdarsono memahami keinginan Soekarno. Ia juga memasukkan unsur angka kemerdekaan Indonesia yaitu 17 sebagai tanggal kemerdekaan, 8 sebagai bulan Agustus, dan 45 sebagai tahun proklamasi Indonesia. Setelah diskusi yang panjang soal desain Monas, akhirya konstruksi pertama dimulai pada 17 Agustus 1961.

Periode Pembangunan
Pembangunan Monas cukup memakan waktu. Setidaknya ada tiga periode pembangunan, yaitu pada 1961, berlanjut di periode 1962-1964, dan 1965.

Secara seremonial, Soekarno sempat menaruh tumpukan beton pertama Monas. Pembangunan monumen bertinggi 132 meter tersebut selesai pada 12 Juli 1975. Pada tanggal itu, Monas juga diresmikan.

Monas berdiri tegak hingga sekarang di kawasan Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat. Pada 1969-1976, Monas sempat mengalami renovasi berupa penambahan diorama untuk museum sejarah Indonesia. Sampai saat ini, Monas menjadi salah satu monumen nasional Indonesia yang menjadi tujuan wisata paling populer di area Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya